Demikianlah feminisme merupakan agenda Barat untuk membuat muslimah semakin anti terhadap syariat Islam. Barat sangat bernafsu mengeluarkan perempuan dari habitat ternyamannya dalam rumah, merusak potensi keibuan dan pengabdiannya dalam rumah tangga dan umat dan menjadikan wanita hanya sebagai objek materi. Kondisi inilah yang dimanfaatkan musuh Islam, memakmurkan perempuan secara materi namun menjauhkan mereka dari tatanan syari'at.
Sejatinya, ketika perempuan didorong untuk mandiri, tidak membutuhkan siapa pun bahkan suaminya sekalipun, ternyata hal ini melawan fitrah. Perempuan tetap ingin dilindungi dan dijaga, sehingga mau tidak mau perempuan harus bergantung kepada laki-laki baik kepada suami atau walinya.
Islam Memuliakan Perempuan
Saat Islam datang melalui perantaraan lisan manusia yang mulia yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam., Islam telah menurunkan seperangkat aturan yang mengangkat derajat perempuan dan memuliakan mereka. Seperti perintah menutup aurat yang Allah turunkan untuk perempuan tidak lain adalah untuk menjaga mereka dan tidak sembarang orang bisa melihat dan menyentuh perempuan. Islam juga mewajibkan kepada ayah, sauadara, suami atau salah satu kerabat yang laki-laki untuk menafkahi perempuan karena Islam tidak mewajibkan perempuan untuk mencari nafkahnya sendiri.
Perempuan tidak harus bekerja di luar rumah kecuali jika perannya dibutuhkan oleh masyarakat dan selama pekerjaannya tidak bertentangan dengan fitrahnya atau merusak agama dan akhlaknya. Islam memberikan tanggung jawab nafkah kepada laki-laki agar perempuan fokus mengatur urusan rumah tangga dan menciptakan suasana keharmonisan diantara keluarganya.
Kehidupan perempuan tidak hanya seputar urusan domestik karena peran perempuan dalam Islam adalah pencetak calon generasi cemerlang pengisi peradaban Islam. Islam juga memberikan kedudukan yang mulia bagi perempuan sebagai penyeru kebenaran dan memperbaiki akhlak masyarakat di sekitarnya. Tugas mulia ini tidak hanya untuk laki-laki namun perempuan juga mempunyai hak yang sama untuk menyuarakan kebenaran dan pendapatnya. Islam juga tidak melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana sabda Nabi bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.
Kondisi ini berbeda dengan perlakuan Barat yang hanya menjadikan perempuan sebagai objek materi, dan eksploitasi sehingga banyak diantara keluarga Barat yang mengalami kehancuran dan generasi-generasinya mengalami kemerosotan moral. Demikianlah aturan Islam dalam memuliakan perempuan dan membebaskannya dari tanggungan hidup.Â
Aturannya lahir dari sang pencipta yang lebih tau bagaimana ciptaan-Nya. Oleh sebab itu perempuan dan laki-laki tidak boleh merasa iri dan dengki kepada yang lain karena keduanya sama-sama memiliki tugas yang mulia yaitu berjuang untuk mencerdaskan umat agar mampu menyikapi berbagai narasi yang menyerang ajaran Islam dan memberikan gambaran tentang keadilan sistem Islam dalam memuliakan perempuan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS: Al-Ahzab ayat 35). Wallahu 'alam bis shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H