Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stunting di Negeri Kaya SDA, Bagai Ayam Mati di Lumbung Padi

25 Januari 2023   18:19 Diperbarui: 25 Januari 2023   18:28 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalan stunting tidak bisa dianggap remeh karena anak yang mengalami stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, melainkan perkembangan otaknya juga akan terganggu sehingga mempengaruhi kemampuan prestasi dan kreatifitasnya di usianya yang produktif. Hal ini tentu akan mengancam kualitas SDM negeri dan kemampuan daya saing bangsa.

Berbagai solusi yang digalakkan pemerintah nampaknya gagal dan hanya sekedar solusi pragmatis dalam mengatasi persoalan stunting seperti solusi pemberian tambahan makanan agar anak tidak mengalami kekurangan gizi. 

Padahal jika pemerintah mau jeli dalam melihat akar masalah, penyebab stunting terjadi karena pola asuh yang kurang tepat dan faktor kemiskinan yang dialami keluarga sehingga untuk memenuhi gizi yang cukup untuk anak pun terasa sangat sulit.

Hal inilah yang seharusnya menjadi fokus pemerintah dalam mengatasi stunting yaitu dengan memberantas kemiskinan dan memberikan edukasi kepada para orang tua terkait pengurusan anak. Kenaikan BBM, sembako dan pengangguran yang terjadi dimana-mana sudah memberatkan hidup rakyat sehingga membuat mereka berpikir "boro-boro" mikirin gizi yang cukup untuk anak, bisa makan dalam sehari saja sudah cukup.

Inilah buah penerapan sistem kapitalisme yang telah menjangkiti di seluruh negeri. Sistem kapitalisme yang hanya berasas manfaat tanpa peduli halal dan haram telah terbukti menyengsarakan rakyat karena kapitalisme mendesain agar Negara menjual SDA nya kepada pihak asing dan swasta. 

Rakyat yang merupakan pemilik SDA di negerinya sendiri justru nyaris tidak mendapatkan hasil keuntungan dari pengelolaan SDA dan jika pun dapat jumlahnya tak seberapa bahkan hanya terkena debu dari hasil pengerjaan tambang SDA. Sungguh ironi, negeri yang kaya akan sumber daya alam tetapi rakyatnya banyak yang mengalami kemiskinan.

Walhasil sangat sulit berharap kesejahteraan hidup di zaman sekarang karena Negara justru lalai dari perannya mengurusi rakyat. Mirisnya lagi di tengah penderitaan di negeri ini yang semakin menjadi, pemerintahnya malah sibuk berwara-wiri mencari simpati jelang pemilu 2024 nanti. Lalu kepada siapakah rakyat harus berharap? mengapa nyawa mereka begitu mudah melayang di negerinya sendiri?

Berantas Stunting dengan Islam

Persoalan stunting adalah buah penerapan sistem kapitalisme yang mencengkeram negeri. Kapitalisme telah menciptakan kesenjangan yang begitu parah di negeri yang kaya akan sumber daya alam karena paradigma kapitalisme hanyalah mencari untung sebanyak-banyaknya tanpa peduli kemudharatan yang dihasilkan. 

Rakyat yang sudah miskin akan semakin miskin sedang yang kaya akan bertambah kaya bahkan tidak jarang kita dengar pendapatan satu orang terkaya hampir menyamai pendapatan seluruh manusia di satu negeri.

Oleh sebab itu sudah semestinya Negara mencampakkan kapitalisme dan beralih kepada sistem Islam yang aturannya lahir dari Sang Pencipta dan sesuai fitrah sehingga tidak akan menimbulkan kedzaliman bagi seluruh manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun