Mohon tunggu...
Hanifah Nurul Auliya
Hanifah Nurul Auliya Mohon Tunggu... Novelis - Creative Writer

Pemuda yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tabungan Hanya Permulaan: Pentingnya Menghitung Dana Darurat sebagai Langkah Sukses untuk Pemuda

30 Juni 2024   23:08 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:40 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : freepik.com

Apakah kamu pernah bertanya-tanya, apakah penting untuk memulai menghitung dana darurat di usia muda? Kalau kata anak muda zaman sekarang sih, untuk apa menyimpan uang yang banyak, lebih baik untuk jajan di coffee shop saja. Eits, jangan sampai keliru, ya! Memulai menyimpan dan menghitung dana darurat di usia muda sama pentingnya seperti membangun pondasi finansial kamu sedini mungkin.

Berdasarkan survey dari Lifepal, 90,7% masyarakat Indonesia tidak memiliki dana darurat berdasarkan standar minimum, dan hanya 9,3% yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. 

Sementara itu berdasarkan data dari Bisnis.com sebanyak 61,7% anak muda dinyatakan tidak memiliki dana darurat.

Dalam kehidupan ekonomi yang fluktuatif, angka-angka diatas telah menggambarkan bahwa betapa banyaknya anak muda, bahkan orang dewasa yang belum memiliki dana darurat.

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang betapa pentingnya untuk memiliki dana darurat. Yuk kita simak, karena anak muda harus melek dana darurat, agar hidup lebih bermartabat!

Definisi Dana Darurat dan Perbedaannya dengan Tabungan

Rajin menabung, pangkal kaya

Apakah kamu pernah mendengar pepatah itu saat duduk di bangku sekolah dasar? Perkataan itu terdengar sangat sepele saat kita kecil. Akan tetapi, hal itu benar adanya.

Tabungan adalah simpanan uang yang dilakukan seseorang di sebuah bank dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Keperluannya seperti membeli kebutuhan sehari-hari, membayar biaya kos, dan membeli barang tertentu.

Dana darurat adalah simpanan uang yang berfungsi sebagai cadangan dana untuk digunakan dalam keadaan mendadak. Seperti kecelakaan, di PHK secara tiba-tiba, dan sakit parah. Dana darurat cenderung didiamkan dan tidak diambil uangnya sama sekali, kecuali ada keperluan yang benar-benar mendadak.

Dari dua hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa tabungan adalah yang berbeda dari dana darurat, walaupun serupa. Tabungan hanyalah awal pondasi agar kita bisa mencapai dana darurat yang aman dan ideal sesuai kriteria di masa yang akan datang.


Cara Menghitung Dana Darurat Untuk Anak Muda

Banyak yang bilang jika kamu memasuki usia 20-an artinya kamu berada di usia yang produktif untuk bekerja. Usia muda adalah waktu yang tepat untuk kita bekerja keras, untuk mengumpulkan uang dengan stamina dan tenaga yang masih terjaga semangatnya. Nah, mengumpulkan dana darurat juga bisa mulai dilakukan dari usia 20-an, lho.

Lantas bagaimana cara menghitung dana darurat untuk anak muda zaman now?

1. Mengumpulkan informasi pengeluaran bulanan

Catat saja yang kamu beli untuk makan selama sebulan. Misalnya, cobalah menghitung dana untuk kuota internet dan membayar kos. Caranya? Cek saja transaksi mobile banking-mu dan aplikasi marketplace.

2. Menghitung jumlah total pengeluaran bulanan secara teliti

Ini merupakan proses dimana kamu bisa mengetahui berapa total biaya yang kamu keluarkan untuk satu bulan. Kamu bisa mencatat seluruh pengeluaranmu di notes handphone-mu. Kemudian kamu total dengan kalkulator secara teliti. Nah, hasilnya adalah total pengeluaranmu selama sebulan!

3. Mengetahui jumlah penghasilan selama satu bulan, baik itu penghasilan tetap dan sampingan

Anak muda identik dengan penghasilan tambahan, kerja sampingan, part time, dan freelance. Jika kamu memiliki pekerjaan lain selain pekerjaan utama, pendapatan dari pekerjaan itu harus di tambah dengan pendapatan pekerjaan utamamu. Dari situ, akan terlihat berapa total pendapatanmu.

4. Menghitung jumlah ideal dana darurat dengan rumus perkalian

Jumlah dana darurat untuk kamu yang masih lajang adalah dengan dikali 6 total pengeluaran bulanan. Sementara itu untuk kamu yang sudah menikah, dengan dikali 9 total pengeluaran bulanan. Dan jika sudah menikah dan memiliki satu anak, dengan dikali 12 total pengeluaran bulanan. Contohnya adalah Andre adalah seorang pekerja yang masih single dengan gaji 4 juta per bulan. Dia memiliki total pengeluaran 3 juta selama satu bulan. Rumusnya adalah 3 juta x 6 = 18 juta. Andre butuh mengumpulkan uang dari penghasilannya selama 4-5 bulan lagi agar terkumpul dana darurat.

Nah itu adalah langkah-langkah agar kamu bisa mengetahui cara menghitung dana darurat. Ingat ya, bahwa dana darurat dan tabungan harus disimpan di rekening yang berbeda, agar tidak tercampur fungsi utamanya.

Cara Untuk Menyimpan Dana Darurat

Terkadang kita bisa tergiur untuk menggunakan dana darurat untuk keperluan lain, karena jumlahnya yang banyak. Oleh karena itu, simpan dana daruratmu dengan cara lain, selain di rekening tabungan. Hal ini dibahas dalam poin-poin dibawah ini :

1. Tabungan emas

Membeli emas merupakan cara yang boleh dicoba untuk menyimpan dana darurat. Hal ini dilakukan karena emas cenderung memiliki harga yang sulit untuk turun dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat pada tanggal 04 mei 2024, harga 0,5 gram emas mencapai angka Rp. 706.500. Cara mencairkan emas di zaman sekarang juga sangat mudah, kamu bisa melakukannya di e-commerce atau platform investasi emas.

2. Deposito

Deposito adalah simpanan uang yang pencairannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Kamu harus pintar-pintar dalam mencari jatuh tempo deposito yang sesuai dengan kebutuhanmu. Karena deposito tidak bisa diambil dalam waktu yang mendadak, harus mencapai waktu tertentu dulu misalkan 4 bulan, 1 tahun, atau 2 tahun.

3. Reksa dana pasar uang (RDPU)

Investasi yang memiliki nama lain money market fund ini adalah jenis reksa dana yang menggerakkan uang di instrumen pasar uang. Instrumen pasar uang itu bisa berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, atau obligasi dengan masa tempo kurang dari satu tahun. Reksa dana ini cenderung aman karena aktifitasnya yang stabil dan bisa menghasilkan profit.

Dari penjelasan diatas, persiapan untuk menyimpan dana darurat bisa dilakukan dari usia muda. Mulailah menyisihkan uang dari gajimu, dan buatlah dua rekening khusus untuk mengalokasikan antara tabungan dan dana darurat. Karena dengan adanya dana darurat, hidup kita akan terasa lebih terjamin dan bebas dari pinjaman.

Siapkan alat tulismu, cek total pengeluaran dan gajimu, dan kamu bisa memulai menghitung dana darurat kamu. Dari situ, kamu bisa mengetahui berapa uang yang harus disiapkan untuk dana darurat. Yuk mulai melek dana darurat dan bangun financial freedom-mu dari sekarang!

Referensi :

  1. https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/cara-menghitung-dana-darurat/
  2. https://www.finansialku.com/perencana-keuangan/cara-menghitung-dana-darurat/
  3. https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/manfaat-menabung-untuk-kumpulkan-dana-darurat
  4. https://www.cnbcindonesia.com/market/20240313140449-17-521594/ternyata-ini-alasan-harga-emas-tiba-tiba-capai-rekor-tertinggi
  5. https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/keunggulan-reksadana-pasar-uang
  6. https://www.logammulia.com/id/harga-emas-hari-ini\

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun