Mohon tunggu...
Hanifah FajariahDewi
Hanifah FajariahDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Saya senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Gerakan Mahasiswa yang Mampu Memformulasikan Gagasan untuk Perubahan Sosial di Era Digital menuju Indonesia yang Makmur dan Berkeadilan

7 September 2024   07:38 Diperbarui: 7 September 2024   07:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Sebuah perubahan memang harus memiliki kontribusi bagi perkembangan bangsa. Khususnya mahasiswa yang mempunyai pendidikan dan karya penelitian serta peran penting dalam pengabdian masyarakat yang semua itu harus bersinergi. Dengan pendidikan, mahasiswa bisa menerapkan keilmuannya seperti riset yang berada di lingkungan masyarakat. Tentu hal ini mempermudah mengatasi persoalan yang ada di masyarakat. Tak hanya riset serupa, akan tetapi mahasiswa dapat terjun langsung pada masalah tersebut dengan berupa sistem magang ataupun program lainnya. Demikian, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan perannya dengan baik sebagai agen perubahan di saat ini maupun masa yang akan datang. Sebab mahasiswa adalah warisan penting negara di masa depan sebagai generasi terpelajar dan berpikiran kritis.

Mahasiswa Sebagai Social Control

Menurut Urip Santoso (2015) "Selain mencoba mendalami dan mengaplikasikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa juga mempunyai tugas lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengamati dan mengkritisi apa yang terjadi di masyarakat baik masyarakat kampus maupun masyarakat luas" Jelas ini merupakan aplikasi peran mahasiswa sebagai social control dimana mahasiswa hendaknya peka terhadap lingkungan dengan segala permasalahannya.

            Saat berada di ruang kelas mahasiswa dengan leluasa berargumen berbagai macam ilmu dan teori yang menambah sikap kritis dan jiwa intelektualnya, lain cerita saat di luar kelas yang banyak kegiatan, baik intra maupun ekstra kampus contohnya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), Lembaga Pers Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Kejuruan, Senat Mahasiswa dan Dewan Eksekutif Mahasiswa. Situasi seperti ini membuat mahasiswa harus bersosialisasi dalam berbagai bentuk organisasi yang menambah pengalaman dan khazanah keilmuan. Hasilnya, para mahasiswa yang mampu memaksimalkan prestasi akademik dan mengasah skill bisa dipastikan akan menjadi mahasiswa yang berjiwa aktivis dan berpikir bijak dalam tindakan. Yang suatu saat nanti, kelak bisa membawa perubahan baik di masyarakat serta bangsanya.

            Sebagai social control, mahasiswa bukanlah pengamat yang hanya duduk manis. Mahasiswa sebagai social control dituntut untuk berperan serta sebagai pelaku di dalam masyarakat sebab mahasiswa adalah bagian dari masyarakat. Singkatnya, mahasiswa harus dapat menjadi panutan dalam masyarakat.

Mahasiswa Sebagai Iron Stock

Sebagai Iron Stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia sebagai generasi penerus bangsa. Dalam hal ini, mahasiswa yang notabene adalah generasi yang terpelajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak menjadi mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda depan yang kuat dan tangguh tidak hanya dari segi fisik tapi juga dari segi kemampuan intelektual yang memiliki kemampuan berpikir secara cepat, mengambil tindakan secara tepat dan memilih keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Indonesia

Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Peran mahasiswa sebagai pengawas dari suatu pembangunan yang dilakukan harus bisa menonjol karena mahasiswa dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain, sehingga mereka yakin bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk suara hatinya (Arsad Ismail, 2013). Mahasiswa sebagai kaum intelek dengan pemikirannya yang kritis dan analitis harus berani untuk mengeluarkan pendapatnya secara langsung kepada pemerintah apabila pembangunan yang dilakukan pemerintah merugikan rakyat atau tidak sesuai dengan tujuan pembangunan tersebut. Dengan begitu, akan terjadi perubahan dan pembaruan dalam pembangunan sebagai hasil dari pemikiran mahasiswa.

            Peran mahasiswa bagi pembangunan nasional yaitu mahasiswa sebagai agent of change atau pembawa perubahan bagi masyarakat, mahasiswa sebagai pengawas pembangunan dan penilai keberhasilan dari suatu pembangunan yang telah dilakukan, dan pengabdian bagi masyarakat daerah terpencil dan tertinggal agar membuka potensi yang dimilik daerah tersebut sehingga membuat daerah tersebut menjadi maju. Untuk itu, mahasiswa seharusnya bersikap proaktif terhadap pemerintah dan bangsa Indonesia. Melihat kondisi pembangunan di Indonesia saat ini, sudah saatnya mahasiswa mengambil peran berusaha untuk membuat bangsa ini lebih baik ke depannya. Karena bagaimanapun yang akan menjalankan pemerintahan bangsa ini di masa yang akan datang adalah pemuda-pemuda dan mahasiswa-mahasiswa Indonesia saat ini.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun