Mohon tunggu...
Hanifah Callysta
Hanifah Callysta Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Namaku Hanifah Callysta. Aku biasa dipanggil Hani. Umur ku 14 tahun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada yang Lebih Mencintaimu Selain Aku

10 Oktober 2023   16:22 Diperbarui: 2 November 2023   21:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fany bergegas pergi ke konter HP, membeli paket dua giga. Konter HP yang jaraknya lumayan jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki. Iya tak melihat sosok bunda dan nenek di rumahnya. Didalam hati Fany bergumam, pasti bunda sudah ke kedai. 

Cukup lama Fany mengotak atik HPnya di konter. HP yang butut itu seolah-olah tak bersahabat karna loading terlalu lama. 

Akhirnya... Gumam Fany dalam hati, matanya fokus melihat satu persatu informasi yang ada di laman layar HP itu. Banyak sekali... Cetusnya, dengan teliti ia terus membaca pengumuman itu. 

Bunda....Bunda....Bunda...... Fany lari kegirangan karena ia ternyata lulus kedokteran dan STAN. Fany berlari kerumahnya, langkahnya tak lagi ia hiraukan karna perasaan bahagia yang luar biasa didalam dada. Bunda...b-b-unda...Fany terdiam karena melihat bendera putih yang ada di rumahnya dan banyak orang di sana. Terlihat juga neneknya yang menangis, Fany terduduk di tanah teras rumahnya. Ada apa ini?? Fany terdiam dan tidak bisa mengatakan apapun ia hanya bisa menangis serta lemas, dengan lunglai ia masuk ke dalam rumahnya, dan melihat bundanya telah terbaring kaku dibalut dengan kain putih di tengah ruangan tamu. Ia tidak bisa menerima itu semua, Fany berteriak bunda...bunda...Fany sudah lulus bunda...Fany sudah lulus bunda...bundaaaa air mata membasahi wajahnya yang bersih. Bunda...fany lulus kedokteran dan STAN bunda, fany memeluk badan kaku bundanya. Nenek...apa yang terjadi dengan bunda nek? Nenek berusaha menenangkan fany dan menjelaskan kalau bunda tadi pagi pingsan di kedai dan sempat dilarikan ke Rumah sakit tapi nyawa bunda sudah tidak bisa tertolong. Fany menatap wajah bundanya yang bersih, ternyata malam tadi adalah malam terakhir Fany bisa berkeluh kesah dengan bundanya, dan sekarang Fany harus bisa menentukan tujuannya hidupnya sendiri. Bunda...fany akan buat bunda bangga ucapnya dalam hati. Fany ikhlas... Fany sayang bunda tapi Allah jauh lebih sayang sama bunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun