Sistem pendidikan merupakan fondasi bagi perkembangan suatu negara. Dalam era globalisasi ini, negara-negara di seluruh dunia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan mereka untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Dalam hal ini, Indonesia dapat belajar sistem  pendidikannya dari Finlandia, yang seringkali dianggap sebagai negara dengan pendidikan terbaik. Berikut akan ditampilkan 3 fakta menarik mengenai sistem pendidikan yang ada di Finlandia:
1. Kewajiban Belajar Selama 9 Tahun
Jika di Indonesia kita belajar selama 12 Tahun, di Finlandia anak-anak hanya wajib belajar sama 9 Tahun. Di negara ini anak-anak memulai masa sekolahnya di usia 7 Tahun. Sebelum memasuki sekolah formal, anak-anak dititipkan di penitipan anak (daycare)Â dan Taman Kanak-kanak (TK). Mungkin kalian berpikir bahwa ini terlihat sama seperti di Indonesia, namun yang membedakannya ialah biaya daycare dan TK di Finlandia tidak dipungut biaya alias ditanggung oleh pemerintah. Meskipun tidak dipungut biaya, pendidikannya sangat berkualitas. Salah satunya adalah guru-guru pendampingnya minimal harus menyandang gelar sarjana. Bagi negara Finlandia, masa-masa pendidikan pra-formal ini justru memliki pondasi yang penting bagi anak.
Tidak hanya itu, Kurikulum yang digunakan ditiap sekolah tidak berbeda satu sama lain, hal ini membuat para orangtua juga merasa yakin bahwa anaknya akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan sekolah lainnya.
Di negara Finlandia juga tidak ada sekolah swasta, hal ini dikarenakan semua sekolah sudah dibiayai oleh pemerintah. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki sekolah favorit, sistem pendidikan di Finlandia ini percaya bahwa kunci dari kesuksesan adalah bekerja sama, bukan berkompetisi.
2. Jam Belajar dan Istirahat yang Cukup
Waktu istirahat di Finlandia tergolong cukup banyak, bahkan sangat banyak dibanding negara Indonesia. Di Finlandia, setiap 45 waktu belajar akan berhenti sejenak dan siswa diberi waktu 15 menit untuk istirahat. Dalam satu hari, siswa diberi waktu 75 menit untuk istirahat. Namun, meskipun memiliki waktu istirahat yang banyak, hal ini justru malah membuat performa siswa menjadi sangat baik.Â
Negara Finlandia meyakini bahwa untuk menjadikan pendidikan yang baik, itu bukan dengan memberikan ujian-ujian yang berat pada anak-anak. Kebijakan ini juga sudah diatur dalam undang-undangnya. Pendidikan di Indonesia harus belajar dari sistem pendidikan ini, bahwa sekolah dengan pembelajaran penuh bukanlah hal yang baik dan akan membuat siswa stress.
3. Tugas yang sedikit
Di Finlandia, para guru tidak memberikan tugas yang banyak. Pada kejadian ini, orangtua dan guru berdiskusi dan berpendapat bahwa di sekolah sudah cukup banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, maka tidak seharusnya saat dirumah juga diberikan tugas yang banyak. Hal ini bisa membuat anak-anak merasa kelelahan dan kurangnya istirahat. Pada kejadian ini, orangtua dan para guru lebih mementingkan anak-anak dapat menghabiskan waktu dengan kegiatan yang membuat gembira.
Hal yang membedakan antara kurikulum Finlandia dan kurikulum Indonesia adalah kurikulum di Finlandia memberikan kebebasan pada guru untuk menentukan ide dan gaya pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswanya. Pada kurikulum Indonesia, kita tahu bahwa kurikulumnya sering ada perubahan secara drastis. Bukan hanya para siswa yang harus beradaptasi, namun guru juga harus memahami kurikulum baru dengan cepat.
Nah, itu dia fakta-fakta mengenai pendidikan di Finlandia yang di mana sangat berbeda pada sistem pendidikan di Indonesia. Namun, meskipun memiliki perbedaan yang besar, pembelajaran sistem finlandia ini dapat memberikan wawasan berharga bagi Indoonesia, bahkan untuk negara lain dalam upayanya untuk memperbaiki sistem pendidikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H