Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Calon-calon Koruptor dan Masyarakat yang Hambar

11 Maret 2018   14:03 Diperbarui: 15 Maret 2018   21:18 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan masyarakat yang hambar adalah masyarakat yang tak perduli dengan apa yang terjadi di dalam suatu Negara. Mereka hanya mengikuti aturan-aturan pemerintah. Ntah peraturan itu baik untuk diriya ataupun tidak. Hanya mengikuti perkembangan zaman tanpa mengetahui prosesnya.

Masyarakat-masyarakat seperi ini yang selalu di pedohi para pemimpin. Mereka yang tak ingin hidupnya diganggu akan tetapi harus mengikuti peraturan pemerintah. Seperti masyarakat rimba yang tak perduli akan kehidupan di kota. Mereka memilih menyendiri di daerah yang mereka percayai.

Di tahun ini sebagian masyarakat perkotaan yang memiliki pendidikan yang tinggi dan harta yang melimpah memilih unuk menutup diri, berdiam diri di rumah dengan handphone dan barang-barang canggih lainnya. Lalu apa bedanya masyarakat yang perpendidikan dengan masyarakat rimba.

Di mana para mahasiswa yang dulu sering terdengar untuk membela kebeneran. yang dulu selalu menjadi sorotan media, sekarang tak pernah terlihat lagi. atau mungkin sibuk dengan permasalahan di dalam kampus saja. sama halnya dengan permasalahan negara. salah satunya permasalahan politik. Masyarakat yang dulunya rukun dan damai dibutakan oleh politik. Bukannya politik suatu bentuk untuk mendorong partisipasi warga negara.

Ketidak perdulian masyarakat akan perlakukan pemerintah membuat Negara ini berjalan tanpa peraturan. Padahal aturan-aturan selalu bertambah setiap periode. Berpikirlah yang wajar, keberlangsungan suatu Negara adalah tanggung jawab kita semua. Hindari penyuapan dan berpikirlah secara kritis. Ketidak perdulian kita akan merobohkan kokohnya suatu Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun