Ingin rasanya Marsha memeluk Kevin erat-erat, tapi apa boleh buat, Ibu Marsha sudah memanggil Marsha terlebih dahulu sehingga tidak menyisakan waktu di antara mereka berdua.
"Sha... kamu kemana aja ? Dari tadi Ibu cariin. Malu sama Tante Keenan. Sudah yuk, kita pulang. Sudah Maghrib. Pamali keluar maghrib-maghrib," kata Ibu Marsha panjang lebar. Ibu Keenan yang merupakan ibunda dari Kevin hanya bisa tersenyum dan merangkul pundak kevin.
Sebelum menghilang dari pandangan Kevin, Marsha menoleh ke belakang dan menatap Kevin. Kemudian Marsha mengucapkan terimakasih tanpa bersuara.
 Â
***
  Sejak kejadian tersebut, Marsha dan Kevin mulai menjaga lingkungan dan mengikuti beberapa kegiatan dalam rangka untuk melindungi bumi. Semua temannya di sekolah sangat heran dengan tingkah laku keduanya. Dari yang tadinya sangat membenci dan selalu mengotori bumi menjadi sangat peduli dan menyayangi bumi. Marsha dan Kevin tidak terlalu memedulikan semua tatapan aneh orang-orang. Toh, mereka sudah kapok dan tidak ingin melihat hal yang sama dua kali.
  Hal ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi Marsha dan Kevin. Mereka belajar bahwa mau secanggih apa pun teknologi, mereka harus selalu kembali melihat ke diri sendiri karena hanya manusia lah yang dapat memperbaiki bumi dan mencegah kerusakan pada bumi.
***
  Hari ini, setelah Marsha dan Kevin melakukan seluruh kegiatan yang dapat membantu melestarikan bumi, mereka meluangkan waktu untuk melihat tenggelamnya matahari di balkon rumah Kevin. Tidak tahu mengapa, hari ini matahari terlihat tenggelam dengan cara yang lebih anggun dari biasanya. Langit yang berwarna merah keungu-unuguan menemani obrolan ringan keduanya.
  " kita beruntung ya, masih bisa melihat hijaunya pepohonan, menghirup udara segar dan menikmati indahnya bumi ini. Seperti matahari terbenam ini, apalagi kalau ada kamu. Semoga aja anak cucu kita juga bisa ngerasainnya. Iya kan Bunny ?" Kata Kevin sambil menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman.
  "Iya, aku setuju sama kamu. Tapi jangan manggil aku Bunny lagi dong. Kesannya kamu seperti memanggil kelinci," balas Marsha dengan cemberut, tetapi berhasil membuat Marsha tersenyum dalam hati.
  "Kamu memang bukan kelinci, tetapi karena imutnya kamu seperti kelinci, mulai sekarang aku akan memanggil kamu Bunny. Lagipula masa aku tidak mempunyai nama panggilan sayang untuk sahabatku sendiri. Oke ya Ni..." kata Kevin yang akhirnya diikuti dengan senyuman dari Marsha. Ya, Kevin baru saja memanggil Marsha dengan panggilan Ni.
 Â
  Pada tahun ini, tahun 2018.
  Dua remaja sedang memandangi indahnya matahari terbenam di sebelah ufuk barat. Berandai-andai memikirkan masa depannya dalam keheningan yang damai.
  Semoga saja mereka dapat melihat ratusan matahari tenggelam lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H