Kurangnya ilmu agama?
Dewasa ini, banyak kita temui  di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi dari segi akademik/non akademik dan tidak sedikit pula kita temui banyaknya remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar Pergaulan bebas, di sisi lain, adalah bagian penting dari keberadaan manusia karena fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kebersamaan dengan orang lain setiap hari dan bahwa hubungan antarpribadi membina hubungan antar manusia. Setiap orang berhak untuk berserikat, yang merupakan hak asasi manusia yang harus dibebaskan.Â
Oleh karena itu, tidak boleh ada manusia yang dibatasi pergaulannya, apalagi dengan diskriminasi, karena hal tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Jadi hubungan antara orang harus bebas, dengan tetap berpegang pada hukum, agama, budaya, dan konvensi masyarakat. Oleh karena itu, pergaulan bebas medis tidak akan menimbulkan ekses seperti saat ini, asalkan ada aturan dan norma yang teratur atau terbatas dalam kehidupan manusia.
Pergaulan sering dicirikan sebagai menjauh dari pergaulan orang benar. Kejadian kejadian negative dari pergulan bebas tidak akan terjadi jika semua pihak bekerja sama dalam menerapkan wawasan edukasi yang baik serta yang terpenting ialah menerapkan ilmu agama sejak dini. Banyaknya kasus seks bebas tidak lain tidak bukan salah satu penyebabnya ialah kurangnya ilmu agama yang seharusnya harus melekat dalam diri individu. Bagaimana tidak, zaman sekarang sudah jarang anak anak masuk sekolah yang terdapat ajaran agama di dalamnya.Â
Para wali murid hanya mementingkan pengetahuan umum anaknya saja, tapi mereka lupa bahwa ilmu agama sangatlah penting dalam membentengi generasi muda (remaja) dalam mengontrol dirinya sendiri untuk bergaul di lingkungan baru. Sifat remaja yang selalu penasaran akan hal baru tentunya harus diimbangi dengan beberapa sifat diantaranya harus berpendirian kokoh dalam mengambil keputusan, tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan lawan jenis, serta selektif dalam memilih teman dapat menjadi beberapa hal positive untuk membawa kita agar tidak terjerumus terhadap seks bebas karena lingkungan pertemanan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang.
Kisah bunga di atas dapat menjadi pembelajaran bagi kita sebagai generasi muda agar selalu berhati hati dalam bergaul dengan orang baru.Â
Menambah relasi itu penting, tapi kita juga harus memperhatikan seperti apa orang baru yang kita kenal. Kita juga harus senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan agar Aqidah dan moral kita tidak rusak. Saya percaya bahwa remaja perlu mendapat perhatian ekstra dari diri mereka sendiri, orang tua mereka, dan masyarakat luas. Mendekatkan diri dengan agama sangat penting dalam membentengi diri sendiri seperti, perlunya mengikuti kegiatan positif (pengajian, karang taruna, dll) dan juga melibatkan diri dalam kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorangan serta restu dari orangtua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H