Mohon tunggu...
Hanif Asshidiqi
Hanif Asshidiqi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Kepatuhan Lima Momen Cuci Tangan Dikuatkan

14 Februari 2022   16:54 Diperbarui: 14 Februari 2022   16:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang ketiga COVID-19 diperkirakan akan melanda Indonesia, Risiko dan dampak gelombang ketiga COVID-19  dengan varian Omicron dapat ditekan dengan menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan mencuci tangan dengan memperhatikan lima momen (five momen).

Cuci tangan secara rutin merupakan salah satu upaya yang sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan (hand hygiene) dalam upaya pencegahan dan penularan penyakit, terutama penyebaran dari Virus Corona. 

Menurut WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan dengan hand sanitizer dengan bahan dasar alkohol.

 "Walaupun kesadaran mencuci tangan sudah meningkat saat pandemi, namun kepatuhan lima langkah mencuci tangan belum diterapkan dengan baik oleh petugas kesehatan, karena pandemi belum usai meski saat ini kondisi membaik. Risiko penularan masih ada, terlebih saat adanya penurunan level PPKM" kata Hanif Asshidiqi, yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di RSUD Kardinah Tegal.

Menurut Mahasiswa FKM UNDIP ini, Pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19 varian terbaru termasuk dengan melaksanakan cuci tangan dengan tatacara yang baik dan benar serta harus diperkuat demi melindungi pasien, dokter, petugas medis, dan pegawai rumah sakit lainnya. 

Meski demikian, perlu diingat bahwa cuci tangan saja tidak akan cukup, terutama pada orang-orang yang memiliki faktor risiko berat seperti lansia, penurunan imun, waktu perawatan, maupun penggunaan peralatan medis berulang. Oleh karena itu, tentu cuci tangan tetap harus diikuti dengan langkah pengendalian lainnya.

Mencuci tangan memiliki beberapa tujuan, antara lain menghilangkan mikroorganisme yang ada di telapak tangan, menjaga kondisi steril tangan, melindungi diri dan pasien dari penularan infeksi. WHO mengeluarkan pedoman untuk menentukan kapan harus cuci tangan yang dikenal dengan sebutan 5 Moments of Hand Hygiene.

Sebelum menyentuh pasien, yaitu sebelum melakukan hal-hal seperti Menyentuh pasien dalam bentuk apapun, seperti berjabat tangan dengan pasien, membantu pasien bergerak, memakaikan baju atau kacamata untuk pasien. 

Aktivitas personal, seperti memandikan pasien, membantu pasien memakai pakaian atau kacamata, merapikan rambut pasien. Observasi non-invasif, termasuk mengecek nadi, tekanan darah, palpasi abdomen, auskultasi dada. 

Prosedur non-invasif, termasuk memakaikan sungkup oksigen, memakaikan slings/braces Persiapan dan administrasi obat oral. Memberi makan dan perawatan intraoral lainnya, seperti menyikat gigi atau membersihkan gigi palsu pasien.

Sebelum melakukan prosedur aseptik, yaitu sebelum melakukan Insersi jarum ke kulit pasien atau ke alat medis invasif, seperti venipuncture, intravena flush, injeksi subkutan atau intramuskular. Persiapan dan administrasi obat melalui alat medis invasif, seperti medikasi melalui intravena, pemberian makanan dengan nasogastric tube (NGT). 

Administrasi obat yang bersentuhan langsung dengan membran mukosa, seperti tetes mata, insersi obat supositoria. Insersi alat medis invasif, seperti endotrakeal tube (ETT), trakeostomi, kateterisasi uretra. Pemeriksaan dan tindakan yang bersentuhan dengan kulit yang tidak intak atau membran mukosa, seperti membalut luka, prosedur operasi, tes colok dubur.

Setelah melakukan prosedur, karena ada risiko terkena cairan tubuh pasien seperti saat memegang kantong urin, memegang wadah spesimen, kontak langsung maupun tidak langsung dengan sputum. 

Setelah menyentuh pasien. Setelah menyentuh daerah sekitar pasien, seperti menyentuh tempat tidur pasien, kursi dan meja di sekitar pasien, monitor alat, barang pribadi pasien.

Selain dari lima waktu diatas, menjaga kebersihan tangan juga perlu dilakukan saat melepas APD berupa sarung tangan, sebelum dan sesudah bekerja, sebelum dan sesudah makan minum, setelah mengunjungi daerah terinfeksi, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengusap hidung. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan dianggap perlu karena masih ada risiko kebocoran sarung tangan dan kontaminasi ketika melepaskan sarung tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun