Mohon tunggu...
Hania Nuriah Fauzi
Hania Nuriah Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya mahasiswa jurusan agroteknologi Universitas Nasional, yang tertarik dalam penulisan artikel untuk menambah wawasan dan pengembangan baru pada diri saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bisnis Tanaman Hias Anthurium (Jenmanii)

2 Agustus 2024   16:27 Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:29 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Lebak Bulus, Jakarta Selatan tersebar beberapa petani tanaman hias yang tergabung dalam komunitas KAIM (Komunitas Anthurium Ijoan Mania) yang juga merupakan anggota KOPAJA (Komunitas Anthurium Jabodetabek).

Bisnis tanaman hias khususnya Anthurium Jenmanii di tahun 2024 mengalami perubahan tren, dua tahun sebelumnya minat para pembeli tertuju kepada tanaman Anthurium jenis mangkok berubah menjadi tanaman anthurium bermotif varigata dan hibrid (hasil persilangan tanaman Anthurium). Tren ini semakin terlihat pasca pelaksanaan Flona Agustus 2023 di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Tanaman hias jenis Anthurium di pertengahan tahun 2024 adalah jenis Anthurium Pterodactyl varigata yang berciri khas stang panjang (tangkai panjang).

Di masa Covid-19 hingga tahun 2022 sempat terjadi peningkatan minat tanaman hias Aroid seperti Monstera dan Philodendron, maka sejak akhir tahun 2023 hingga tahun ini, minat masyarakat pemburu tanaman hias Aroid mulai beralih kembali kepada tanaman hias jenis Anthurium. yang daunnya bercorak/bercak-bercak varigata.

Khususnya seperti anthurium pterodactyl varigata harganya masih terkoreksi dari 3 daun seharga RP. 1.500.000 dan untuk kelas-kelas anthurium pterodactyl varigata jenis lain seperti jari lalu anthurium bercorak varigata lainnya itu mencapai angka Rp. 5.000.000. Sebagai gambaran iformasi harga yang didapat dari salah seorang petani, menurut beliau bahwa harga bukanlah merupakan patokan bagi para kolektor, tidak ada patokan harga untuk tanaman jenis ini. Harga bukan masalah, yang penting mereka senang dan ingin memilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun