Untuk kesekian kalinya Indscript Creative mengadakan acara sesi zoom dalam rangka launching buku antologi. Acara yang diadakan Senin, 18 Juli 2024, pukul 10:00 -- 12:00 tersebut seperti biasa diadakan oleh Indscript Creative, Sekolah Perempuan, dan Bukuin Aja.
Acara diawali dengan sambutan founder sekaligus CEO Indscript Creative, Indari Mastuti, yang dengan renyah memperkenalkan para kontributor hebat antologi berjudul "Memeluk Ibu" dan "Pelukan Ayah".
Menilik peserta-peserta yang hadir, ternyata kali ini pesertanya tidak melulu wanita tetapi ada beberapa peserta pria juga. Ternyata memang mereka juga turut menulis antologi tersebut. Wah, menarik, nih, seperti apa tulisan tentang sosok Ibu atau Ayah dari sudut pandang pria, bukan.
Launching Buku Antologi
Launching buku antologi sesudah menyelesaikan Kelas Menulis Buku di Sekolah Perempuan selalu seru. Setelah pembukaan acara oleh Indari Mastuti, kemudian dilanjutkan dengan pesan dan kesan dari para kontributor.
Shudrini Rahmi H.
Shudrini Rahmi H atau Ibu Rahmi, seorang karyawati BUMN menjelang pensiun dari Sidoarjo. Beliau menulis dua buku antologi, yaitu "Memeluk Ibu" dan "Pelukan Ayah", yang tujuannya menulis buku ini agar cucu-cucu beliau mengenal tentang Eyang mereka. Dengan demikian generasi penerus akan mengetahui sejarah yang diwariskan melalui tulisan.
Budi Hartono
Keharuan akan kenangan terhadap orang tua, dalam hal ini Ayah, ternyata bukan hanya membekas pada anak perempuan. Pak Budi Hartono contohnya, ketika beliau menceritakan latar belakang menulis "Pelukan Ayah", beberapa kali tercekat mengenang Sang Ayah.
Ayahnya adalah seorang guru musik dan piawai memainkan berbagai instrumen musik. Beberapa kesempatan berkarier ternyata sengaja dilewatkan demi mendampingi keluarganya. Siapa mengira, ternyata setelah beliau tiada, masih ada honor dari sekolah yang disampaikan ke Pak Budi Hartono, sebagai pewaris.
Kesederhanaan beliau dalam membimbing keluarga inilah yang justru membekas dan menjadi contoh membentuk karakter Pak Budi Hartono dalam hidupnya.
Kustinah
Ibu Kustinah adalah seorang pensiunan BUMN menetap di Bekasi. Kali ini paparan beliau adalah tentang pentingnya ridho orang tua sebagai jalan berbakti kepada orang tua.
Kalau zaman sekarang sepertinya sulit, bahwa anak harus menurut apa kata orang tua, sampai-sampai memilih sekolah pun mengikuti kata orang tua.
Sebagai kontributor antologi "Pelukan Ayah", justru keyakinan dan saking percayanya dengan orang tua, justru memudahkan jalan sejak mulai sekolah hingga karier di pekerjaan.
Ibu Kustinah percaya, bahwa tidak ada orang tua yang akan menjerumuskan putra-putrinya ke jalan yang salah. Sikap orang tua seperti inilah yang melatarbelakangi beliau untuk menulis antologi "Pelukan Ayah"
Kontributor Buku Antologi "Memeluk Ibu" dan "Pelukan Ayah"
Berikut para kontributor yang tergabung dalam Kelas Menulis Buku yang Pasti Terbit! di Bukuin Aja.
Antologi "Memeluk Ibu"
Tentang Ibu yang Tak Terlupakan
Ditulis dengan penuh kehangatan dan ketulusan, buku ini menggambarkan dinamika keluarga, pengorbanan, dan kasih sayang tanpa syarat seorang ibu.
Melalui cerita yang mengharukan pembaca diajak merenungi makna kasih sayang Ibu dan pentingnya menghargai setiap omen bersama orang tercinta.
Antologi "Pelukan Ayah"
Tentang Ayah yang Lekat di Ingatan
Kepadamu lelaki yang mengejawantahkan cinta dalam senandung perjuangan, aku minta maaf juga berterima kasih.
Penutup
Kedua buku antologi kisah inspiratif ini bisa diperoleh dari para kontributornya yang sudah dilengkapi dengan tandatangan sebagai penanda spesial buat para pembacanya. Masing-masing buku setebal 156 halaman merupakan standar di Bukuin Aja.
Harapannya buku antologi ini dibaca oleh banyak keluarga di Indonesia agar menjadi anak-anak yang selalu mengenang Ayah atau Ibu dalam balutan kasing sayang.
Jangan sampai seperti yang viral di media sosial, pasangan sepuh yang terlunta diabaikan oleh anak-anak mereka.
Semoga kita selalu menjadi anak-anak yang berbakti kepada orang tua sekaligus menjadi teladan bagi generasi yang akan datang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H