Kemudian buatlah link ke landing page kedua. Landing page kedua ini isinya penawaran yang sifatnya tawaran singkat (one time offer). Misalnya dalam rangka promo bulan Ramadan, 17 Agustus, hari belanja online, Tahun Baru, bahkan ulang tahun brand.
Nah di laman ke dua ini jangan lupa buatlah kotak pendaftaran yang berisi nama, alamat email, dan nomor WhatsApp, selanjutnya buat tombol konfirmasi. Dari nomor-nomor WhatsApp yang terkumpul ini lah yang menjadi data base nomor WhatsApp yang bisa kalian kirimi WhatsApp Broadcast.
Sederhana, bukan.
Tentu saja sebagai pebisnis, kita tidak hanya berhenti pada penyiaran (broadcast) saja, tetapi usahakan sampai tahap closing (pemesanan dan pembayaran) melalui instant payment.
Penutup
Bisnis dan promosi merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Tidak ada bisnis tanpa promosi.
Adapun langkah-langkah berpromosi bisa bermacam-macam, melalui media cetak maupun media online. Seringkali iklan-iklan tersebut memang dibuat menarik melalui film, narasi, dan lagu jingle, sehingga melekat di hati audiens.
Teknik broadcasting dianggap langkah yang menghemat biaya, seolah sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui. Broacasting melalui WhatsApp dinilai cukup menyasar konsumen yang nomor WA-nya sudah terkumpul oleh pemilik bisnis.
Hanya saja perlu kehati-hatian dalam membuat jadwal broadcasting tersebut. Jangan sampai terlalu sering sehingga dapat membuat jengkel pemilik nomor WA. Tidak jarang penyiaran berulang yang dianggap mengganggu alias spaming membuat memilik nomor WA akan memblokir si pembuat broadcast tersebut.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H