2. Dapat diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat) atau tidak terlalu lama.
3. kegiatan dimulai dengan sajian masalah yang harus dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut oleh peserta didik. Masalah yang disajikan seringkali dibingkai dalam skenario atau format studi kasus. Masalah biasanya akan dirancang dengan meniru kompleksitas permasalahan di kehidupan nyata. Tugas belajar yang dilakukan peserta didik pun sangat bervariasi dalam cakupan, waktu dan kecanggihan.
4. Hasil akhirnya adalah solusi dari masalah yang diberikan dan tidak harus dalam bentuk produk khusus. Bisa saja hasil akhirnya berupa tulisan atau presentasi.
Model Problem Based Learning (PBL) dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Untuk langkah-Langkah Penerapan Problem Based Learning yaitu:
1. menyampaikan pada peserta didik tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru menyajikan sebuah masalah yang harus dipecahkan peserta didik. Masalah ini berguna untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif. Setiap peserta didik harus memahami berbagai istilah serta konsep yang ada dalam masalah. Guru memiliki peran penting sebagai pemberi motivasi agar setiap siswa terlibat langsung dalam pemecahan masalah.
2. pengorganisasian peserta didik. Setiap peserta didik dalam kelompoknya akan menyampaikan informasi yang sudah dimiliki tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka akan berdiskusi untuk membahas informasi faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap siswa. Pada tahap ini kegiatan brainstorming dilakukan. Guru berperan membantu siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan dengan masalah yang disajikan.
Dari langkah pertama, Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang gambar atau video yang diberikan. Dan dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan dari gambar tersebut yang harus ditemukan penyelesaiannya.
3. Selanjutnya, Guru melakukan kegiatan pembimbingan untuk mendorong peserta didik dalam pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight untuk pemecahan masalah. Pada tahap ini guru dapat memberikan lembar kerja yang dapat memandu mereka dalam mendalami materi, dan untuk menemukan solusi.
4. Guru selain melakukan proses pembimbingan juga dapat membantu peserta didik ketika proses perencanaan dan penyajian hasil akhir. Beberapa di antaranya seperti video, model, laporan, dan membagi tugas di antara anggota dalam kelompok.
Tahap keempat ini adalah periode dimana siswa mencatat data hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar Kerja, mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya, dan menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja. Selanjutnya peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk yang sudah disepakati.
5. melakukan evaluasi dan juga refleksi. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses yang dijalankan dalam penyelidikan. Pada akhir pembelajaran, peserta didik dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi kelas. Selanjutnya, peserta didik akan mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi di depan kelas dan kemudian dilakukan kegiatan penyamaan persepsi. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment.