Mohon tunggu...
Nur Hanifah
Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Murah di Muka Belum Tentu Murah di Akhir

21 Oktober 2021   12:56 Diperbarui: 21 Oktober 2021   13:32 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menanggulangi kemacetan yang berkepanjangan di Jakarta-Bandung. Mayoritas disebabkan oleh kendaraan pribadi, pemerintah Indonesia mengembangkan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta -- Bandung agar masyarakat menggunakan fasilitas transportasi umum. Pembangun kereta cepat memang sangat bagus dan akan bermanfaat untuk jangka panjang serta merupakan solusi yang cukup baik untuk menanggulangi kemacetan.

Pemilihan Tender 

Pemilihan tender memang tidak bisa dilakukan secara sepihak dan tanpa perhitungan. Seperti keterangan tawaran diatas, pemerintah Indonesia seharusnya memperhitungkan lagi mana tender yang lebih berpengalaman dalam pembangunan kereta cepat dibandingkan tender yang memberikan tawaran yang lebih murah.

Murah Dimuka Belum Tentu Akan Murah Diakhir

Seperti kejadian membengkaknya biaya dan mundurnya masa konstruksi. Ada 2 kerugian yang kini harus ditanggung oleh pemerintah Indonesia yakni kerugian waktu dan biaya (utang serta bunga yang tinggi). 

Tinggi biaya pembangunan juga akan berdampak pada harga tiket kereta cepat nantinya. Murah diawal belum tentu akan murah diakhir, kini akan segera dirasakan oleh seluruh masyarakat pengguna fasilitas transportasi umum kereta cepat Jakarta -- Bandung. 

Selanjutnya diharapkan pemerintah Indonesia lebih selektif dalam memilih dan mengatur strategi jangka panjang untuk pembangunan fasilitas umum apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun