Mohon tunggu...
Metha Helmi Anggraeni
Metha Helmi Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini dibuat sebagai upaya pemenuhan tugas mata kuliah Ekonomi Politik Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berakhirnya Perang Akuisisi SM Entertainment antara Hybe dan Kakao

21 Maret 2023   23:50 Diperbarui: 22 Maret 2023   00:25 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya untuk melemahkan pengaruh sang founder, manajemen SM mengumumkan kesepakatan penjualan saham senilai 173 juta dolar Amerika Serikat dengan salah satu perusahaan berbasis teknologi terbesar di Korea Selatan, yaitu KAKAO. Hal tersebut menjadikan KAKAO sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah Lee Soo Man, yang masih memegang saham tertinggi yaitu sebesar 18%. Setelahnya, Lee Soo Man mengajukan permintaan perintah untuk memblokir kesepatan yang kemudian disetujui oleh pengadilan, dan selanjutnya menjual 14,8% saham di SM Entertainment kepada HYBE yang merupakan agensi saingan SM Entertainment. 

HYBE kemudian meluncurkan penawaran tender publik untuk membeli tambahan 25% saham, tetapi hanya mendapat sedikit dukungan dari pemegang saham. Sedangkan KAKAO, yang memiliki sekitar 9,05% saham SM Entertainment, menaikkan taruhan bulan ini, meluncurkan penawaran tender dengan harga lebih tinggi untuk memperoleh hingga 35% senilai 1,25 triliun won atau setara dengan 946,80 juta dolar Amerika Serikat. Pada hari Minggu, 12 Maret 2021, HYBE mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengundurannya dalam tawaran akuisisi setelah pasar saham menunjukkan tanda-tanda overheat karena persaingan yang terjadi.

Mengapa harus SM Entertainment?

SM Entertainment dianggap sebagai aset berkualitas langka yang diperebutkan karena perselisihan manajemen dan keputusan Lee Soo Man untuk melepaskan sahamnya. KAKAO, yang merupakan perusahaan berbasis teknologi, kini semakin melebarkan sayap secara agresif ke industri hiburan, dimana perusahaan tersebut telah memiliki agensi hiburan K-Pop yang lebih kecil, yaitu Starship Entertainment. 

KAKAO kemungkinan besar memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk memperluas bidang cakupan perusahaan, terutama di industri hiburan. Salah satu alasan yang memperkuat ambisi KAKAO untuk mengakuisisi SM Entertainment tentunya karena SM Entertainment merupakan agensi hiburan legendaris dan cukup stabil, hingga dapat membantu KAKAO untuk mengembangkan perusahaan tersebut dalam jangka panjang.

Akhir dari Perang

Setelah kemunduran resmi HYBE, kini KAKAO merupakan pemegang saham terbesar dengan jumlah 35%. Pada masa mendatang, KAKAO akan membawa jajaran direksinya untuk membantu mengelola SM entertainment, sementara HYBE telah berjanji untuk tidak mencampuri urusan manajerial SM Entertainment. Sebagai ganti atas kemunduran HYBE, SM Entertainment akan bermitra dengan HYBE untuk mengembangkan platform bisnis. Selain itu, KAKAO juga dikabarkan akan menyelesaikan pembelian sahamnya sebelum 26 Maret 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun