5) Orang tua yang konservatif (menyimpang dari pola sosial yang telah ada).
6) Orang tua yang terlalu protektif terhadap anak.
7) Disiplin yang otoriter.
8) Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan, yang dalam kegiatan pembelajarannya hanya mementingkan nilai akademis dan mengabaikan nilai kreativitas adalah hambatan besar dalam ekspresi kreatif anak.
Melamun berlebihan
F. EKSPRESI KREATIVITAS MASA USIA DINI
Beberapa cara yang paling umum anak-anak mengekspresikan kreativitas pada usia yang berbeda adalah permainan animisme, permainan dramatis dan permainan konstruktif, teman khayalan, melamun, bercanda, bercerita, berjuang untuk berprestasi dan citra diri yang ideal.
Permainan dan drama animistik dapat berkontribusi pada penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, selama tidak berlanjut melebihi waktu normalnya dan tidak menjadi bentuk permainan favorit yang menciptakan terlalu banyak waktu bermain bagi anak. Kemampuan untuk melucu dan bercerita mendukung penyesuaian pribadi dan sosial anak, jika tidak digunakan secara berlebihan atau dalam bentuk cerita yang terlalu fantastik. Perjuangan untuk berprestasi yang timbul dari faktor pribadi dan sosial memberikan kontribusi untuk penyesuaian pribadi dan sosial yang baik jika masih dalam batas kemampuan anak. Konsep diri ideal adalah keinginan anak terhadap tubuh dan kepribadian yang mereka inginkan, bukan apa yang ingin mereka capai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H