Teori dan ikhtisar penelitian kreativitas, pengembangan kreatif dan meningkatkan kreativitas melalui pendidikan.
Penilaian kreativitas pada anak-anak.
C. CIRI-CIRI KREATIVITAS
Ciri-ciri kepribadian orang kreatif meliputi antusiasme, akal, keterbukaan, spontan, cakap, dinamis, giat dan pekerja keras, idealis, ingin tahu, humoris, kritis, mudah beradaptasi, menyendiri, orisinal atau unik, moody, penuh kreativitas. Perseptif, selalu sibuk, sinis, gigih, tidak dapat diprediksi, pengambil risiko, percaya diri, terlalu bersemangat, bersemangat, cerdas, fleksibel, ulet, impulsif, introvert, keras kepala, terganggu, mandiri, suka berpetualang, mobile, memberontak, perseptif, penuh humor , percaya diri, sensitif, tegang, tidak toleran dan skeptis.
Kualitas-kualitas ini menunjukkan betapa bervariasi dan beragamnya kepribadian orang yang kreatif. Orang kreatif memiliki potensi kepribadian positif dan negatif. Misalnya, perilaku sosial orang-orang kreatif cenderung tidak toleran, sinis, skeptis, dan terkadang memberontak terhadap orang lain. Dalam hal ini peran guru sebagai pembimbing membantu anak dalam menyeimbangkan perkembangan kepribadiannya, sehingga anak yang kreatif dapat secara optimal mengembangkan perkembangan sosial dan emosional selain kecerdasan.
D. POTENSI KREATIVITAS
Kreativitas merupakan konsep yang tidak begitu jelas, sehingga baik tes verbal maupun visual dianggap kurang berhasil dalam mengukur tingkat kreativitas. Berikut adalah beberapa indikator yang akan membantu Anda menentukan apakah aktivitas anak dianggap kreatif, yaitu:
Aktivitas anak lebih menekankan proses daripada hasil akhir.
Proses kreatif memiliki tujuan yang bermanfaat bagi orang tua itu sendiri atau kelompok sosialnya.Â
Mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan karena itu unik bagi orang itu. Baik penciptaan itu berbentuk lisan atau tulisan, konkret ataupun abstrak.
Timbul dari pemikiran yang berbeda, sehingga mengakibatkan keberbedaan dengan yang lainnya, sedangkan konformitas (bergerak selangkah demi selangkah sesuai prosedur dalam mencapai tujuan, dan pemecahan masalah sehari-hari timbuldari pemikiran konfergen (pemikiran searah yang tunduk pada alur).