Hujan masih akan turun sayang jangan kamu keluar rumah dulu.
Berita terakhir tersiar beberapa titik kota terendam banjir, jalanan tergenang, selokan penuh lumpur.Â
Aku khawatir kamu terperosok jatuh ke comberan lalu tenggelam.
Dan tak satupun orang yang menolong selain mereka sibuk berswafoto sambil tertawa-tawa melihat orang hanyut kena musibah.
Kamu tahu kan kota ini tak lagi ramah. Orang-orang nampak dengan wajah-wajah yang celaka penuh dendam dan derita.
Di sini dalam kontrakan saja lebih aman, sedikit lebih nyaman.
Melihat cicak-cicak di dinding berkejaran, melihat kecoa-kecoa muncul dari ruang dapur lalu lalang di lantai.Â
Nyamuk-nyamuk berselimut dalam kelambu menikmati lembab ruangan dengan lampu pijar redup bermesraan.Â
Dari jendela kaca yang buram hujan turun begitu lembut mengagumkan.
Dan engkau bergumam "hujan sungguh indah sayang".
Lalu kucuran angin berebut masuk dari lubang jendela yang berdebu.Â