*****
"Ini yang ke tiga kalinya pak, kali ini saya tidak akan menggugurkan anak hasil dari perbuatan nekat kita"
"Tahun lalu saya hampir mati pak gara-gara bapak menyuruh saya menenggak ramuan penghancur janin dari dukun sialan itu" mata Parti menatap tajam ke arah pak Jamil.
"Tapi Parti, apa kata masyarakat sekitar"
"Sudahlah pak semua orang telah tahu kalau kita ada main dan ibu pun pergi lantaran pernah memergoki kita berduaan di kamar"
"Bapak kali ini jangan mengelak, bapak harus bertanggung jawab kalau memang bapak benar-benar mencintai saya"
Pak Jamil menghela nafas panjang. Bagian kepalanya terlihat sedang memikirkan sesuatu nampak sekali keras dan susah di hancurkan. Otaknya terus berputar-putar. Dari kepalanya keluar asap hitam.
Di lihat foto istrinya yang masih menggantung di kamar. Setelah mengusap wajah ia pun kembali berbicara.Â
"Ya sudah, kamu pergi saja dulu dari sini biar semua saya siasati, saya punya rencana untuk menutup aib ini"
"Bagaimana nasib saya dan jabang bayi yang saya kandung ini pak"Â
"Sudahlah pergi saja dulu nanti saya kirimkan uang kepadamu"