Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siasat Jahat

18 Agustus 2022   16:14 Diperbarui: 18 Agustus 2022   22:23 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Iya tapi..."

Bahkan menurut info yang belum bisa di klarifikasi kebenarannya, Putri telah hamil tiga bulan. Bisik-bisik tetangga pun tak terelakkan. Mulut-mulut pedas menggigit telinga para warga. 

Kumpulan ibu-ibu di warung sayur sampai kumpulan bapak-bapak di warung kopi ujung jalan semua membicarakan perihal Putri anaknya pak Jamil yang tengah mengandung anak.

Bagaimana tidak gempar Putri anaknya pak Jamil di kategorikan sebagai anak kekurangan mental. Ia pernah di tempatkan di sekolah berkebutuhan khusus namun tidak sampai tuntas di karenakan Putri sering ngambek dan mengamuk tak jelas di sekolahan. Guru-guru di sekolahnya pun menyerah dan mengembalikan kepada orang tuanya untuk di urus di rumah.

Akhirnya Putri hanya menerima pengajaran ala kadarnya dari ayah dan ibunya di bantu seorang asisten rumah tangga yang memang sejak lama telah mengurus Putri.

Tetapi sungguh ironis ketika Putri berumur sebelas tahun ia di tinggal pergi ibunya bekerja ke luar negeri dan hingga kini tak pernah kembali sampai Putri beranjak dewasa.

Desas-desus yang beredar ibunya sudah menikah lagi di sana. Dan katanya ia pergi lantaran sudah tak tahan melihat pak Jamil main mata dengan perempuan lain yang tak bukan adalah pembantunya di rumah.

Putri anak satu-satunya pak Jamil secara kasat mata memang tidak nampak ada kelainan pada anak tersebut. Ia tumbuh besar seperti layaknya anak-anak perempuan remaja normal namun bila gadis itu di ajak berbicara ia tak akan bisa membalasnya. Bahkan sekali-sekali ia sering menjerit dan bicara sendirian.

****
Pagi itu Pak RT menunda menyantap nasi goreng buatan istrinya tercinta buru-buru ia keluar rumah langsung menuju tempat kediaman pak Jamil meminta klarifikasi atas berita yang kini luas menyebar. 

Notifikasi chat whatsap grup warga pun hanya di penuhi gunjingan dan tebak-tebakan perihal siapa orangnya yang telah menghamili Putri. Rasanya sudah tidak lagi di pandang hal yang normal pergunjingan di media whatsap tersebut sungguh menjengkelkan.

" Assalamualaikum, pak Jamil, Assalamualaikum " sahut Pak RT dari luar pagar. Suara salam pak RT yang cukup keras di pagi hari itu sampai pula terdengar oleh tetangga sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun