Aku melihat bulan lesu di atas perahu nelayan raut wajahnya seperti kehilangan sesuatu.
Entah apa, mengapa demikian.
Desir gelombang berebut meraba tepian pantai. Lampu mercusuar menerangi malam.
Begitu khusyuk angin berhembus. Begitu paham apa yang telah di takdirkan.
Perahu nelayan koyak tubuhnya mengapung di tengah lautan mengarungi harapan dan doa-doa yang tertinggal.
Sementara di dasar lautan bintang-bintang terkubur di balik batu karang.
Ikan-ikan berdzikir saat terperangkap jaring. Air matanya asin. Hidupnya sebentar akan berakhir.
Seperti nelayan. Seperti nelayan.
Aku terus melangkah di atas pasir berbuih, bulan tak beranjak tetap lesu menunduk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!