Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayam Betina

15 April 2022   18:26 Diperbarui: 15 April 2022   18:28 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu ia memilih sepulang kerja langsung merapat ke rumah dan di kala libur hanya berteman dengan bunga-bunga dan tanaman milik peninggalan ibunya saja.

Ada sih satu orang tetangganya yang akrab dan menjadi curhatan dirinya namun tetap saja orang lain tak bisa di pegang mulutnya, ia ceritakan pula hal-hal yang seharusnya menjadi rahasia kepada tetangga-tetangga lainnya. Menyebalkan bukan.

Suatu pagi saat ia membuka pintu rumahnya untuk berangkat kerja tiba-tiba ia di kejutkan oleh beberapa butir telur yang tergeletak di depan pintu rumahnya.

"Telur apa ini" ia pun bertanya dalam hati.

"Apakah telur ayam atau jangan-jangan telur ular".

Namun setelah di pegang, di amati, di terawang telur-telur tersebut, wanita itu menyimpulkan bahwa telur-telur yang tergeletak di depan pintu rumahnya adalah telur ayam.

"Apakah ayam betina itu bertelur".

Seketika ia menoleh ke arah pohon mangga yang tumbuh lebat di halaman rumahnya dan sudah di pastikan ayam betina itu sudah tidak ada entah kemana perginya.

Hari itu menjadikan dirinya telat datang berkerja lantaran beberapa menit waktunya di gunakan untuk berputar-putar mencari keberadaan ayam tersebut hingga akhirnya ia menyerah.

*******

Lima butir telur ayam di masukkannya ke dalam kulkas dan ia tak berkeinginan menyantapnya baik di goreng atau pun di rebus padahal telur ayam kampung setengah matang dengan jahe di tambah madu adalah favoritnya selalu ia konsumsi dua kali dalam seminggu. Katanya untuk menjaga stamina tubuh agar tetap bugar kelihatan segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun