Ah, Rotterdam entah kapan lagi aku bisa datang sepertinya tak akan mungkin terulang.
Kali ini sebelum perpisahan tubuh kita berpelukan begitu lama seperti waktu berhenti dan angin diam.
Parfummu menyeruak lagi ke dalam paru-paru, apakah ini yang di namakan rindu.
Setelah ini aku akan menjelajah Atlantik, oh Sonya wajahmu yang cantik membeku di ingatanku.
Handy Pranowo
17022022
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!