"Nah ya ketahuan, kamu ngumpet di sini, kamu pasti takut kena razia, mana surat-suratmu" seorang polisi bertubuh kekar dengan suara menggelegar mengagetkanku dari belakang.
"Maaf pak, bukan saya tidak patuh tetapi dompet saya ketinggalan."
"Dompet aja ketinggalan, jangan-jangan burungmu juga ketinggalan." gertak polisi hingga kumisnya jatuh berantakkan.
"Hah burung, sepertinya itu judul yang pas buat puisi saya yang belum rampung." mataku berbinar seolah-olah mendapat pencerahan.
Setelah selesai urusan dengan polisi aku lanjutkan pergi ke stasiun, sesampainya di sana kekasihku nyerocos bagai burung Poksay.
"Lama banget sih, udah hampir satu jam aku menunggu, dasar lelaki selalu tak pernah tepat waktu."
Dalam hatiku berkata "dasar perempuan suka lebay".
Handy Pranowo
15022022