Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Ayam Potong

24 Januari 2022   02:43 Diperbarui: 24 Januari 2022   02:51 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan di tengah perjalanan aku lihat di kanan kiri jalan, kain-kain warung tenda menawarkan lezatnya daging kita bersama sambal terasi dan juga sambal bawang.

Baliho-baliho di perempatan juga mengiklankan rumah makan cepat saji yang terkenal menyediakan menu daging kita yang di goreng tepung bersama minuman soda dan juga kentang.

Tak luput pula gerobak dan gerai sederhana semarak di sepanjang jalan, tubuh kita yang matang di tepungi lalu di terangi lampu pijar.

Harga yang murah dan terjangkau sebuah pilihan lain bagi mereka yang sedikit penghasilan.

Kamu tidak takut mati bukan atau takut hidupmu berakhir seperti saudara-saudara kita yang sudah duluan di goreng dan di panggang.

Dan barangkali itu adalah sebuah pengorbanan setelah kita di tetaskan dan di beri makan.

Toh nyatanya mahkluk hidup di ciptakan untuk bisa saling menguntungkan. Seperti kita yang bisa di ternak dan di budidayakan.

Maka kenanglah masa-masa bersama dalam satu pakan, satu kandang.

Masa-masa hidup beramai-ramai yang pada akhirnya tubuh kita terpotong-potong lalu di perjual belikan.

Handy Pranowo

24012022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun