Aku, perempuan muda dengan segudang cinta di dada dan mata penuh rindu.
Menatap dunia dengan keyakinan penuh suatu hari nanti aku pasti menjadi perempuan utuh.
Aku tak akan mudah takluk dengan apapun sebab aku mempunyai cita-cita yang luhur.
Aku perempuan muda yang akhirnya harus hancur luluh.
Lelaki itu bersorak-sorai, hasratku terpendam tercerai-berai.
Tubuhku rubuh menampung segala perasaan yang membludak bagai topan.
Lonceng kematian telah di perdengarkan.
Di jalan aku temukan doa-doa berserakkan.Â
Aku perempuan muda dengan segudang cinta dan mata penuh rindu di tengah hidup yang ambigu.
Harus pasrah menghadapi tekanan yang tak ku duga begitu sangat mengganggu tidurku.
Kini tak ada lagi air mata tak ada lagi kepedihan.