Suara burung hantu bagai lonceng kematian.
Bau bangkai merebak terasa di mulut.
Tiba-tiba terdengar suara mengaum seperti suara harimau di tengah hutan.
Kuburan di depan terbelah dua, aku menelan ludah yang getir di lidah.
Cahaya bulan masih terkurung.
Langit menyerang dengan halilintar ketakutanku semakin berkobar.
Dan dari arah depan nampak sesuatu seperti orang tapi bertanduk membawa kepala manusia.
Dengan darah segar yang masih menetes ke tanah.
Ke dua kakiku tak kuasa berlari, merasa inilah ajal akan menjemput.Â
Aku tak dapat menangis ataupun menjerit.
Seketika badanku rubuh ke tanah, seseorang entah malaikat atau hantu membangunkan aku.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!