" Ono opo to lik koyo e liat demit yo" (ada apa nak, kayak melihat setan aja)
" Iyo mbah"
" Cah nom kok wedi karo demit" (anak muda kok takut sama setan)
Lelaki paruh baya itu pun hanya tersenyum tipis, entah sinis atau kedinginan, motor Vespa butut bin rombeng kami tinggalkan di pinggir jalan. Setelah agak jauh dari lokasi tempat kami di takut-takuti, kami pun meminta sang supir  mobil bak untuk berhenti di sebuah warung kopi.
Akhirnya kami pun tak jadi menonton bola melainkan menunggu di warung kopi hingga subuh datang untuk dapat mengambil motor itu kembali.
Dan alhamdulilah hingga subuh menjelang motor Vespa Budi masih ada di pinggir jalan.
Esok lusa kami pun bertemu kembali di tempat kerja dan menceritakan kejadian tersebut kepada teman-teman sambil tertawa-tawa.
Handy Pranowo
04102021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H