Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian Hanyalah Ilusi

22 Mei 2021   22:47 Diperbarui: 22 Mei 2021   22:55 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detak jarum jam berlagak dungu menyapa waktu.

Gerombolan anjing menggonggong di pintu kabut.

Angin bersiul memanggil daun-daun hingga jatuh.

Keheningan rubuh ke tanah, melepas akar-akarnya menjadi keheningan baru yang sulit di terka. 

Belum lagi tersentuh, khusyuk, teduh, meski penuh luka-luka di ujung kisahnya, tetap membisu lara.

Lalu hujan datang menziarahi malam membawa doa-doa yang tersimpan di mulutnya.

Belatung-belatung menjadi kupu-kupu, burung-burung menjadi malaikat dan segenap hantu berubah menjadi aku.

Dan aku menyanyikan tembang syahdu untuk langit yang penuh cemburu.

Aku tahu Tuhan tak pernah tidur namun siapa sangka aku juga begitu, hingga mimpi-mimpiku melantur jauh.

Kemudian hujan menghentikan doa-doanya, angin kembali bersiul menjatuhkan daun-daun.

Gerombolan anjing berpisah di ujung jalan menyisakan air liurnya di jilat lampu temaram.

Keheningan memuai, rembulan datang dari selatan membawa api berkoar-koar menyuluti malam.

Dan kematian hanyalah ilusi dari rangkaian perjalanan yang tiada kekal.

Aku di hinggapi dosa-dosa kehidupan, lebat berakar menyeretku ke dalam hingga sulit ku bernafas.

Kemanakah aku akan singgah setelah ini, Tuhan pun diam tak banyak berkata namun masih memberikanku kesempatan untuk terus berdoa.

Handy Pranowo

22052021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun