Wahai ibu, wahai tanah pusaka ku ingat selalu wajahmu meski jauh aku mengembara.
Tunggu aku sayang, tunggu aku kekasihmu tercinta,Â
telah ku dera rindu dari waktu yang telah ku tempuh, wangi tubuhmu, gelombang rambutmuÂ
ku dekap selalu meski cobaan bergemuruh di dalam kalbu.
Handy Pranowo
24032021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!