Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Masa

4 Juli 2018   00:08 Diperbarui: 4 Juli 2018   00:33 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu berlari seperti kuda pacu, melesat tak mau menunggu. Dan kita dengan santainya terus saja berkutat dengan hal yang sia-sia. Tak sadarkah bahwasanya batas usia menunggu di pertemukan pada yang kekal?Manusia berada dalam kerugian besar.

Semua akan kembali, masing-masing akan di adili, siapkah kita? Maka ingatlah apa yang telah di kerjakan, sesuaikah dengan apa yang telah di firmankan. Sebelum datang ajal, sebelum segalanya menjadi penyesalan. Kematian.

Handy Pranowo

4 July 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun