Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dear Carla

13 Juli 2017   12:44 Diperbarui: 14 Juli 2017   01:40 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di sebuah stasiun di kota Bandung, kala itu kamu sibuk mencari sesuatu yang terjatuh di ruang tunggu peron. 

Aku membantumu dan ternyata kita sama satu tujuan dengan kereta yang sama.

Lalu kita cair dan saling bertanya.

Ini apa, takdir atau hanya bualan belaka, atau Tuhan sedang bermain-main dengan hatiku agar lebih bisa menjaga sikap dan waspada. 

Tiba-tiba kamu seperti matahari, kamu seperti bintang, kamu seperti bulan, kamu seperti kunang-kunang, 

kamu seperti lampu temaram bagiku di tengah hati kesendirian yang remuk redam.

Namun seringkali aku tak bisa menduga hatimu, kejujuran, keluguanmu, membuat diriku tak sanggup menyakitimu.
Kamu memang asing bagiku, seperti sebuah piring terbang yang tiba-tiba muncul di hadapanku. 

Atau seperti suara klakson kereta yang berbunyi kencang hingga membuatku terperanjat jatuh. 

Atau memang kamu alien yang bisa berkata " Hai apa kabar?

Kamu bisa seperti apa saja bagiku dan tak dapat ku hentikan langkah pikiranku darimu, 

banyak hal dan aku tak perduli siapa kamu. Aku akan sibuk mengingatmu bila jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun