Dan di dalam ruangan ini, ku lihat bayanganku menangis sedih.
Tiba-tiba aku menatap wajah ibu, aku menatap wajahnya yang penuh pilu.
Tak lama kemudian ia menghilang, meninggalkan butiran air mata yang penuh berwarna merah.
Aku mengiranya itu darah, ya memang benar itu darah.
Darahku yang keluar dari rahimnya.
Handy Pranowo
070317
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!