Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[ Cerita Humor ] " Some More "

20 Agustus 2015   14:47 Diperbarui: 20 Agustus 2015   14:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kejadian ini sungguh lucu dan menggelikan terjadi di pertengahan tahun 2007 saat saya masih bekerja di sebuah cafe di areal Cilandak Town Square. Cerita unik ini sebenarnya menimpa salah satu teman kerja saya bernama Luki, seorang perempuan yang baru saja lulus SMA, cantik dan juga menjengkelkan.

Ngomong-ngomong kalian pasti tahu dong Citos sebuah mall yang penuh dengan berbagai jenis cafe dan restaurant, pengunjungnya pun beragam dari yang seragam sekolah, seragam karyawan serta seragam batik-batik pun dapat di temui di sana. Mereka kongkow-kongkow menikmati hidangan makanan dan minuman sambil ngobrol ngalor-ngidul.

Konsep cafe tersebut di khususkan bagi para eksekutif muda dan juga para ekspatriat, desain cafe tersebut menyerupai cafe di jaman koboi dulu. Cafe tersebut selain menyajikan coffe menyajikan pula beraneka minuman bir dan alkohol. Dan sebagai penarik pengunjung cafe tersebut menghadirkan live music pula. Salah satu artis yang sering tampil di sana yaitu Andra vokalis Band Bunga ( entah kini masih ada atau tidak Band tersebut). 

Oya, hampir seluruh karyawannya perempuan-perempuan muda yang baru lulus atau yang baru nikah, semua di seleksi dan semua cantik-cantik. Mereka sengaja di tempatkan sebagai waiter untuk menarik para pelanggan sedangkan laki-lakinya hanya beberapa gelintir saja dan menempati posisi sebagai bartender, koki dan OB. Saya sendiri menempati posisi sebagai OB, pekerjaan serabutan di tempat itu apa saja di lakoni.

 

Ya sudah sepertinya nggak penting juga di ceritain asal usul cafe itu berdiri dan riwayatnya, kita langsung aja ke bagian isi cerita. 

 

Pada saat itu malam week end dan cafe baru saja buka lima hari hampir seluruh karyawannya belum di kenai jadwal shift sampai dua minggu ke depan. Semua itu di sengaja sebagai pengenalan produk serta pengenalan kepada tamu-tamu yang datang.

Malam itu benar-benar malam yang penuh dengan pelanggan, cafe full dan semua kursi telah terisi. Sampai manager area pun ikut sibuk melayani pesanan para tamu. Gadis-gadis seksi pengantar minuman dan makanan hilir mudik tak pernah berhenti. Saya sendiri di perbantukan di dapur ikut menjadi koki dadakan.

Selagi saya asyik membantu koki utama di dapur seorang teman kerja saya yang bernama Luki datang ke dapur dan berteriak.

" Samor atu woi " tak lama kemudian ia pun kembali bergegas meninggalkan kami.

" Apaan ki? saya pun berteriak memanggilnya kembali. Suasana saat itu memang sedang gaduh, musik dan canda tawa pengunjung memekak di mana-mana.

" Samor " ia pun kembali berteriak dengan kata yang sama lalu kembali lagi ke areal tamu.

Sementara itu kami di dapur saling bertatap-tatapan.

" Emang ada samor pak di menu? " tanya saya kepada Pak Darsono selaku koki utama di cafe tersebut.

" Nggak tau, coba periksa di daftar menu "

 

Akhirnya kami pun penasaran dengan jenis makanan samor tersebut, Pak Darsono menyuruh saya untuk membuka lagi daftar menu makanan yang tersedia.

Setelah saya periksa daftar menu dengan teliti dan seksama, di bolak-balik sampai di teropong pakai corong tidak ada samor di dalam daftar menu makanan. Ada juga kentang goreng, kalamari, nachos sama tahu isi.

" Ya udah Ndy, sono panggil si Luki, salah orde kali dia "ucap Pak Darsono.

Saya pun bergegas ke luar dari dapur dan mencari Luki yang ternyata sedang melayani tamu bule di luar.

" Luki sini " saya pun memanggilnya dari balik pintu cafe dan dengan rada jengkel Luki pun menghampiri.

 " Apaan sih, gw lagi sibuk tau layanin tamu "

" Itu pesenan lu, samor apaan, Pak Darsono nanyain tuh "

" Emang kagak ada samor ndy "

" Udah buruan lu ke belakang "

 

Kami pun kembali ke dapur, ceritanya terjadilah obrolan antara saya, Pak Darsono dan Luki.

" Emang siapa yang pesen samor ki, kagak ada tau di menu " sahut Pak Darsono kepada Luki.

" Itu tuh bule yang duduk di depan, dia minta samor ama gw "

" Bule yang mana ? " sahut diriku.

" Itu bule yang gendut yang sama artis itu, siapa deh artisnya "

" Ahhh tau ahh, artis-artis, samor nih gimana? " sahutku rada emosi kepada Luki.

 

Sementara keadaan di dalam cafe semakin riuh rendah di karenakan musik yang semakin hingar dan pengunjung membludak dari depan hingga ke depan pintu belakang.

" Ya udah elu samperin aja tuh bule berdua sekalian tanyain pesen apaan dia " sahut Pak Darsono. 

Akhirnya kami berdua pun mendatangi bule laki-laki yang bertubuh gempal tersebut dan saya memberanikan diri untuk bertanya meski dengan bahasa Inggris yang belepotan.

" Excuse me sir, did you order something? "

" Oya, but you took so long my friend, I need this one, I want some more " sahut bule itu rada kesal menunggu pesanannya sambil tangannya mengangkat sebuah piring kecil yang berisi beberapa butir kacang goreng.

" Oh my goodness, please deh Luki dia itu minta tambah kacang maksudnya " gumamku dalam hati sambil melirik ke arah wajah Luki yang tanpa merasa bersalah sedikitpun.

" Okay sir, right away " lalu saya pun menarik lengan Luki dan membawanya ke dapur sambil menahan geli dengan apa yang terjadi sama Luki.

 

Sambil berjalan ke arah dapur saya pun berkata kepada Luki.

" Elu ya, cakep-cakep tapi bloone nemen, dia minta kacangnya nambah, "some more" itu maksudnya lagi "

" Mana gw tau lagian tuh bule kagak ngangkat piringnya kok " sahut Luki ngeles.

" Au ah gelap, buruan ambil kacangnya buat tuh bule, ntar ngambek lagi dia "

Luki pun berlari ke belakang menuju ke dapur, dan kejadian ini di ketahui oleh teman-teman yang lainnya. Maka sejak saat itu si Luki kerap di panggil samor oleh teman-teman kerja dan juga manager area kami. 

 

Sekian dulu deh cerita saya yang lucu ini semoga dapat menghibur kalian. eng ing eng...

 

handypranowo

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun