Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Flower Boy part 1. Sebuah Tekad

19 Desember 2014   08:39 Diperbarui: 22 September 2021   15:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Silahkan di tunggu di dalam, nanti di beritahu sesuai dengan urutan nomor." Saya pun langsung masuk ke dalam menuju ruang tunggu yang tepat di belakang ruangan receptionis. Ternyata di ruang tunggu tersebut telah penuh dengan para pelamar, saya pun mengambil tempat di bangku belakang. 

Saya diam sejenak sambil membuka tas mengeluarkan air mineral yang saya bawa dari rumah sambil mengamati seluruh ruangan tersebut. 

Di dinding ada beberapa lembar kertas tertempel sepertinya peraturan kerja atau pemberitahuan, saya tidak sempat membacanya namun mataku lebih tertuju kepada gambar-gambar kapal besar beserta tempat-tempat yang indah entah di mana dan di negara mana. 

Orang-orang duduk di bangku kayu yang panjang, kebanyakan dari mereka laki-laki ada yang mengobrol ada juga yang sedang menulis mengisi lembar data pribadi. 

Sesekali juga saya menengok ke luar jendela gedung dan nampak jelas Jalan Sudirman dan Gelora Senayan di bawah sana. Kendaraan yang lalu lalang dan orang-orang terlihat kecil, seakan-seakan dapat di telan oleh gedung-gedung bertingkat. 

Sambil menunggu giliran di panggil saya mengisi lembar-lembar data pribadi yang di berikan ketika tadi di meja receptionis. Duduk di sebelah saya seorang laki-laki yang juga hendak melamar kerja. Kira-kira setengah jam dan lembar-lembar data pribadi telah terisi giliran saya di panggil untuk interview. 

Dag dig dug juga rasanya sebab sudah lama tidak mendapat panggilan kerja dan sekalinya di panggil untuk perusahaan kapal pesiar. Interview ini pasti menggunakan bahasa Inggris, ku atur nafasku dan ku buat sedemikian nyaman diriku. 

Saya pun melangkah ke luar runag tunggu lalu masuk ke dalam ruangan yang telah di tunjuk oleh petugas satpam, tempat di mana interview akan berlangsung. Pintu pun saya ketuk terlebih dahulu dan terdengar dari sahutan dari dalam suara laki-laki. 

" Yes Coming " Pintu pun saya buka dan terlihat seorang laki-laki bule dengan tubuh yang besar tengah duduk di belakang meja persegi panjang sambil membuka-buka lembaran kertas. Saya pun masuk dan lelaki itu pun berkata. 

" Please sit down " Saya pun duduk di bangku yang telah tersedia dan saling berhadap-hadapan dengannya. Kemudian ia pun langsung bertanya. 

" What is your name" " My name Handy Pranowo ". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun