Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Flower Boy part 1. Sebuah Tekad

19 Desember 2014   08:39 Diperbarui: 22 September 2021   15:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu bulan, dua bulan hingga tiga bulan setelah kepergian saudara sepupuku belum juga ada panggilan kerja buat saya meski begitu banyak lamaran yang telah saya kirim ke berbagai perusahaan. Sampai sepuluh bulan lamanya hingga saudara sepupu saya datang kembali ke tanah air saya masih menganggur. 

Berceritalah ia selama sepuluh bulan lamanya menjadi seorang pelayan restoran di sebuah kapal besar ternama. Sangat menarik dan banyak pula cerita suka duka serta pengalamannya selama berlayar. 

Singgah di berbagai negara dan tempat-tempat yang tak pernah terpikirkan olehnya bahkan bermimpi pun tidak. Saya jadi tertarik terlebih saat ia bercerita tentang keindahan negara-negara Eropa. 

Dan satu lagi gaji yang di berikan cukup besar mungkin lebih besar dari gaji seorang manager di sebuah bank. Ia pun mengatakan kepada saya untuk segera membuat lamaran dan mengikuti jejaknya. 

Sebab katanya ada juga pengalaman saya menjadi pelayan restoran sebelumnya. Orang tua saya pun mengiyakan dan memberi restu untuk anaknya bekerja di kapal pesiar. 

Awalnya saya ragu-ragu ada juga perasaan takut dan khawatir terhadap diri sendiri, apakah saya mampu. Namun melihat keyakinan orang tuaku menyuruh, saya pun berkata dalam hati " saya pasti bisa, saya pasti mampu ".

Setelah dua hari ia menginap sambil mengurus keperluannya di Jakarta saudara sepupu saya pun kembali ke Bandung. Ia berkata seminggu lagi ia akan datang untuk mengurus lagi beberapa dokumen yang di perlukan bagi kerjaannya. 

" Jangan lupa besok pas gua ke sini, siapin lamarannya nanti kita ke kantor agen kapal gua biar langsung di kasih ke sana".

" Oke brother " sahutku sambil tersenyum dapat hadiah kaos The Beatles dari nya. Selepas ia kembali pulang, cerita dan pengalamannya selama sepuluh bulan bekerja di kapal pesiar terus terngiang-ngiang di dalam kepalaku. 

Eropa, benua Amerika, kota-kota tua yang bersih dan rapi. gaji besar, laut, samudera, gelombang pasang, kapal besar dan mewah, melihat sunset dan sunrise di tengah lautan, udara yang dingin, teman-teman yang asyik dan ramai menyenangkan. 

Sementara aku masih berkutat di Jakarta sambil mencari-cari berbagai lowongan pekerjaan saudaraku telah sampai ke benua Amerika dan Eropa. " Ohhh, saya ingin sekali ke negara Inggris, ke London melihat istana Buckingham atau Liverpool tempat di mana markas The Beatles ". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun