Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Sistem Informasi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hamdan Hamedan, Bapak Atlet Diaspora Indonesia

21 Maret 2024   04:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   04:24 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia mengikuti dua ajang yang cukup prestise. Timnas Indonesia senior tampil di Piala Asia dan untuk kategori usia under 17 bermain di Piala Dunia. Bisa dikatakan raihan kedua tim tersebut jauh melebihi ekpestasi.

Timnas Indonesia senior untuk pertama kalinya lolos ke 16 besar Piala Asia, meski harus kalah oleh Australia. Sementara Timnas Indonesia U-17 walau hanya mentok di babak grup alias menempati urutan ketiga di klasemen Grup A namun berhasil menahan imbang Ekuador dengan skor 1-1. Padahal Ekuador sendiri berstatu sebagai runner-up CONMEBOL Sudamericano Sub-17 (Kejuaraan Amerika Selatan) 2023.

Banyak pengamat sepak bola berpendapat bahwa kesuksesan Indonesia di kedua ajang tersebut karena kehadiran pemain diaspora. Kehadiran pemain seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, sampai Amar Brkic disebut-sebut membawa dampak yang luar biasa bagi prestasi Timnas Indonesia.

Bahkan, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia, Pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier mengakui bahwa kehadiran pemain-pemain naturalisasi membuat Timnas Indonesia jauh lebih kuat dibanding sebelumnya.

"Skuad Timnas Indonesia saat ini berbeda bila dinandingkan ketika bermain lawan Vietnam di Piala AFF atau SEA Games di masa lalu."

"Mereka menambahkan sejumlah pemain asal Eropa sehingga membuat kualitas skuad jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya," ucap Troussier.

Mengutip perkataan Philippe Troussier membuat penulis berkesimpulan kehadiran pemain naturalisasi saat ini berbeda dengan naturalisasi yang sebelumnya. Bisa dikatakan bahwa pemain yang dinaturalisasi di era kepelatihan Shin Tae-Young adalah pemain yang memiliki grade A yang bisa mengangkat performa timnas Indonesia lebih baik.

Hamdan Hamedan bersama Ivar Jenner (tvonenews.com)
Hamdan Hamedan bersama Ivar Jenner (tvonenews.com)
Bahkan, untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2024 mendatang, PSSI melakukan fokus menggenjot proses naturalisasi empat pemain keturunan, yakni Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Maarten Paes dan Ragnar Oratmangoen.

Tentunya, keempat pemain ini bukan pemain sembarangan karena Shin Tae-Young sendiri punya idealisme yang mana hanya mau merekrut pemain yang masuk skuatnya memiliki kemampuan di atas rata-rata alias tidak hanya sekedar ras campuran atau berdarah Indonesia kelahiran Eropa yang dapat dinaturalisasi semata.

Namun, bicara soal naturalisasi, ada satu sosok yang menurut penulis patut diapresiasi. Lantaran berkat koneksi dirinya, Timnas Indonesia kelimpahan data pemain Indonesia yang sebelumnya jumlahnya terbatas dan perlu validasi apakah si pemain memang benar berdarah Indonesia atau bukan.

Adapun sosok tersebut adalah Hamdan Hamedan, pria yang bekerja sebagai Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora, adalah sosok yang menemukan, menghimpun, dan memvalidasi data dengan pendekatan intensif.

Hamdan sendiri membuka rahasianya bagaimana ia bisa memikat pemain sehingga pada gilirannya memiliki keinginan kuat untuk bermain bagi Timnas Indonesia. Pria yang lulusan Middlebury Institute of International Studies, Monterey ini menjalin hubungan dekat dengan para pemain keturunan di berbagai negara  serta memanfaatkan jejaring diaspora Indonesia untuk keperluan scouting. Selain itu, dirinya juga melakukan pendekatan dengan melakukan ajakan melalui pesan Whatsapp dan Video Call tidak hanya kepada si pemain, tetapi juga orang tuanya.

Tetapi sebelumnya, Hamdan akan terlebih dahulu menghimpun database pemain sebelumnya seperti mengumpulan video-video pemain, lalu pengumpulan curriculum vitae yang lengkap. Adapun Hubungan dengan pemain dan/atau agen maupun orang tua pemain adalah untuk memastikan bahwa si pemain memiliki darah Indonesia.

Dilansir dari Kompas, Hamdan yang sudah melakukan pengumpulan data diaspora hasil "blusukan" sejak masih di PSSI itu tercatat telah memiliki hampir 400 data pemain naturalisasi Indonesia dengan rincian sekitar 300 untuk tim putra dan lebih dari 30 pemain tim putri. Ia mengaku bahwa data tersebut masih bisa terus bertambah.

"Kami berusaha untuk memanfaatkan potensi besar diaspora Indonesia yang berjumlah lebih dari 9 juta orang di lebih dari 90 negara. Ini adalah salah satu ikhtiar untuk membantu timnas lebih kompetitif. Tidak ada salahnya memanfaatkan potensi diaspora itu, seperti yang sudah kita lihat hasilnya di Piala Asia 2023," ujar Hamdan.

Yang terbaru, untuk menghadapi Piala AFF U-16 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Hamdan bahkan sudah menyetorkan 37 nama pemain diaspora kepada Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto.

"Ada sekitar 37 pemain diaspora. Dan yang mempunyai paspor Indonesia sekitar 9 orang. Jadi setelah itu kita akan komunikasi dengan PSSI bagaimana situasi dan mekanismenya," kata Nova seperti dikutip dari Suara.

"Selain sebelum itu kita dari coaching staff akan melihat video-video mereka," sambungnya.

Kesimpulan yang didapat penulis adalah bisa penulis tasbihkan bahwa Hamdan Hamedan sebagai Bapak Atlet Diaspora Indonesia. Perjuangan beliau dalam kesuksesan Timnas Indonesia belakangan tentunya patut mendapatkan pujian. Apalagi, ketika di PSSI, seperti dilansir Suara di mana ia tidak digaji.

"Saya diterbitkan SK, di mana ada nama saya dan ditugaskan khusus untuk dua hal sebetulnya. Pertama adalah membantu naturalisasi yang belum selesai, pada saat itu ada Jodi, Sandy dan Shayne Pattinama. Lalu kemudian menyiapkan untuk naturalisasi untuk Piala Dunia U-20," ungkap Hamdan.

 "Oh nggak..nggak, jariyah aja," pukasnya.

Menpora Dito Ariotedjo bersama Hamdan Hamedan (suaramerdeka.com)
Menpora Dito Ariotedjo bersama Hamdan Hamedan (suaramerdeka.com)
Mimpi Indonesia Emas 2045 dengan Memaksimalkan Potensi Diaspora

Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia sendiri akan genap berusia 100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.

Tentunya untuk menuju target tersebut, Indonesia perlu membangun SDM yang unggul di berbagai bidang. Diaspora Indonesia dapat dikatakan juga memiliki posisi yang strategis untuk menuju visi Indonesia Emas.

Hal tersebut disadari oleh Hamdan Hamedan. Pria yang lama menghabiskan waktu di luar negeri dan juga pernah menjabat Direktur Eksekutif Diaspora Indonesia itu melihat bahwa untuk mensukseskan program Indonesia Emas 2045, jutaan Diaspora Indonesia di luar negeri harus bisa dipetakan secara maksimal dan potensinya bisa bermanfaat tidak hanya di bidang olahraga tetapi juga bidang lainnya seperti iptek.

Ide Departemen Diaspora sebagai pusat data orang Indonesia atau yang berdarah Indonesia--yang sudah diinisiasi oleh Hamdan sejak dirinya masih di PSSI---harusnya bisa menjadi jawaban salah satu solusi untuk meningkatkan citra negara sebagai bangsa yang besar dan mampu bersaing dan menjadi branding yang bagus sebagai garda depan mengawal visi 2045: Indonesia Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur.

Apalagi banyak diaspora Indonesia yang berprestasi. Misalnya seperti sosok Carina Citra Dewi Joe yang menjadi salah satu tim penemu vaksin AstraZeneca yang merupakan seperti dilansir BBC merupakan vaksin yang paling luas jangkauannya, dengan lokasi produksi di lebih selusin laboratorium di lima benua. Vaksin ini digunakan di lebih 170 negara, termasuk Indonesia.

Secara tidak langsung peran Carina tidak hanya berperan atas hajat hidup orang banyak tetapi membanggakan Indonesia.

"Mimpi saya adalah membangun Departemen Diaspora. Departemen tersebut memungkinkan kita untuk mendata potensi diaspora dengan cermat, memanfaatkan kolam besar talenta Indonesia di luar negeri," tulis Hamdan di akun Instagram miliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun