Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Sistem Informasi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih Marah Pemainnya Dipanggil Timnas, Salah PSSI atau Klubnya Tidak Koordinasi?

9 Desember 2022   13:25 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:32 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Doll dan Shin Tae Yong (Sumber: Persijatv, wikipedia)

Di luar itu, sebelumnya harus sadar bahwa pada rapat koordinator pada November 2022 lalu antara Menpora, PSSI, Kemen PUPR, Kemenkes, Kepolisian dan pemilik klub bahwa peserta Liga 1 wajib menyetorkan pemainnya dalam rangka tujuan digulirkannya liga yakni berupaya membentuk timnas tangguh di berbagai tingkatan umur.

"Artinya komitmen dari klub terhadap terbentuknya timnas, sudah sangat jelas. Tapi kita tahu persis, kalau hanya dengan latihan saja, apakah di dalam negeri atau di luar, itu tidak cukup. Harus ada atmosfer kompetisi yang bisa mengasah kemampuan timnas ini," kata Menpora Zainul Amali seperti dilansir dari Republika.

Pernyataan Menpora juga diperkuat oleh Ketua Umum PSSI, Iwan Bule yang mengingatkan agar 18 kontestan Liga 1 sudah sepakat untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terbentuknya tim nasional yang tangguh, baik untuk senior maupun untuk tim Indonesia kelompok umur.

"Sebelum Liga kembali bergulir, dalam rakor kita sepakat dan semua sepakat seperti Kemenpora, PSSI, PT LIB, para pemilik klub Liga 1, pihak Kepolisian, Kementerian PUPR, hingga Kemenkes dimana tujuan kita adalah untuk kepentingan Timnas Indonesia yang kuat, kokoh dan tangguh dalam menghadapi berbagai turnamen internasional. Jadi tidak ada lain, kecuali demi kepentingan Timnas," kata Iwan Bule seperti dikutip dari JPNN.

Dari pernyataan di atas, penulis berkesimpulan bahwa manajemen klub harus lebih banyak koordinasi kepada tim kepelatihan klub agar masalah ini tidak terjadi di kemudian hari. Tentunya kita semua ingin agar yang dipanggil di Timnas Indonesia adalah pemain terbaik, bukan pemain terbaik berdasarkan klub alias dibatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun