Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Sistem Informasi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih Marah Pemainnya Dipanggil Timnas, Salah PSSI atau Klubnya Tidak Koordinasi?

9 Desember 2022   13:25 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:32 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Aji Santoso lebih menekankan bahwa agar TC tidak perlu lama-lama atau tidak perlu sama sekali. Baginya kehilangan dua pemain andalannya, yakni Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan sangat terasa bedanya. Ia lebih menginginkan agar pemainnya dipulangkan karena selain bisa memperkuat tim, juga agar kompetisi Liga 1 bisa lebih berkualitas.

"Dengan kehadiran pemain-pemain timnas, kompetisi akan lebih berkualitas, begitu pula dengan tim nasional. Para pemain timnas bisa bergabung ke klub, karena tidak hanya Persebaya ya, banyak tim yang memiliki pemain timnas tapi kalau di kompetisi tidak bisa digunakan kan sayang." ," ujar Aji Santoso dikutip dari Bolasport.

"Nah, ini sebenarnya ada jalan keluar, yaitu memberi kesempatan main untuk pulang H-1 atau H-2, kecuali turnamennya timnas sudah dekat satu minggu tapi kalau jaraknya masih sebulan, dua bulan, itu lebih bijaksana untuk bisa bergabung ke klub. Sebab para pemain bisa meningkatkan kualitas mereka melalui kompetisi," tambahnya.

Keluhan pelatih terhadap Shin Tae-yong sebenarnya seharusnya sudah clear, sebab PSSI selaku pengelola sepakbola di Indonesia tidak akan mungkin memanggil pemain Timnas tanpa mengirim surat pemanggilan yang disodorkan kepada manajemen klub. Dari Google kita bisa lihat bahwa banyak sekali tersebar surat panggilan pemain untuk membela Timnas kepada klub, bahkan sudah dalam level SSB loh.

Barangkali inilah adanya miss antara manajemen dengan pelatih klub. Seharusnya apabila ada komunikasi yang intens hal ini tidak akan mungkin terjadi. Penulis menduga bahwa kemungkinan besar mengapa pelatih marah-marah terkait isu pemainnya yang dipanggil Timnas adalah karena target tinggi yang diusung manajemen. Tanpa pemain andalan, pelatih bisa kesulitan menyusun skema terbaik untuk meraih kemenangan.

Di luar itu, sebenarnya ada peraturan bahwa maksimal pemain yang bisa dipanggil klub adalah dua sampai tiga pemain. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan mantan Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita pada tahun 2021 silam usai adanya manager meeting antara kontestan Liga 1 dengan PSSI.

"Klub sepakat BRI Liga 1 tetap berjalan dengan catatan jumlah pemain dari setiap tim yang bisa ditarik ke Timnas Indonesia maksimal dua orang. Jika kompetisi sedang kosong bisa tiga pemain dari setiap klub yang dipanggil ke Timnas Indonesia," ungkap Lukita seperti dikutip dari Bola.

Padahal, secara susunan pemanggilan pemain di TC Timnas Indonesia dalam persiapan AFF juga sesuai dengan aturan. Memang catatan untuk klub Persija dan PSM saja yang memang jumlahnya lebih dari dua pemain, namun wajar karena di dua klub itulah talenta terbaik Indonesia saat ini bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun