Mohon tunggu...
Handy Ferdian
Handy Ferdian Mohon Tunggu... -

Hanya murid biasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kali Kedua

24 Maret 2017   20:29 Diperbarui: 24 Maret 2017   20:45 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Doni, yang sabar ya nak.” Ujar seorang tetanggaku.

“Ada apa ini? Apa yang terjadi dengan ibuku? Paman cepat jelaskan!” Teriakku lantang dipenuhi air mata yang sudah tak terbendung.

“Ibu mu sudah pergi Don. Ibu mu telah meninggal pagi tadi.” Jawabnya sambil menenangkanku.

“Ibuuuuuuuu!!!!” Hanya satu kata itu yang dapat kuucapkan, sudah tidak ada lagi.

Semua tiba – tiba menjadi gelap gulita. Tak ada lagi cahaya yang bisa kulihat, segelap hari yang akan kulalui setelah ini.

Kali Kedua

Oleh: Handy Ferdian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun