“Doni, yang sabar ya nak.” Ujar seorang tetanggaku.
“Ada apa ini? Apa yang terjadi dengan ibuku? Paman cepat jelaskan!” Teriakku lantang dipenuhi air mata yang sudah tak terbendung.
“Ibu mu sudah pergi Don. Ibu mu telah meninggal pagi tadi.” Jawabnya sambil menenangkanku.
“Ibuuuuuuuu!!!!” Hanya satu kata itu yang dapat kuucapkan, sudah tidak ada lagi.
Semua tiba – tiba menjadi gelap gulita. Tak ada lagi cahaya yang bisa kulihat, segelap hari yang akan kulalui setelah ini.
Kali Kedua
Oleh: Handy Ferdian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!