Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Urus Paspor 'Online' Serasa Naik Maskapai 'First Class'

9 Februari 2017   13:41 Diperbarui: 9 Februari 2017   15:08 14417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Penerima Pembayaran Paspor. Dokumentasi pribadi

Ternyata antrian yang mengular adalah mereka yang tidak melakukan pra permohonan secara online. Disebutnya "walk in". Dan mereka berdesakan berharap mendapat nomor antrian.

Karena faktanya, antrian akan ditutup jika sudah melebihi pukul 10.00 pagi. Dan saya berani bertaruh antrian tidak akan habis sampai pukul 10.00. Di satu sisi saya merasa kasihan karena di antara para pengantri terselip mereka yang usianya sudah lanjut. Ada beberapa yang menggunakan kursi roda. Tidak sedikit pula yang mengajak anak kecil. Sisi lainnya saya merasa beruntung karena terbantu oleh website online. 

Saya langsung masuk dan saya mendapat antrian 4-003. Wah enak sekali. Antrian saya lihat dilayar ada banyak kode. Mulai dari 1-001, 2-001, 3-001, dan 4-001. Saya masih ingat antrrian 1-00 masih pada angka 1-009. Angka 2-00 pada angka 2-007. Angka 3-00 masih pada 3-001. Dan angka 4-00 masih pada angka 4-001. Saya langsung saja mengisi formulir yang diberikan oleh petugas. 

Ketika saya mengisi formulir, saya melihat seorang ibu dengan nomor antrian 2-221 sebelah saya. Saya bertanya pada ibu, dari jam berapa mengantri. Ia menjawab dari jam 4 subuh. Dan ia juga bilang bahkan ketika gerbang luar Kanim dibuka banyak orang berlomba mengular kedepan pintu masuk Kanim. Saya membayangkan perjuangannya. Jam segitu saya masih tidur dan mungkin belum berniat beranjak dari tempat tidur. Saya sengaja menyembunyikan nomor antrian dari ibu tadi mengingat ini tentang perasaan. 

Dan tak lama nomor saya dipanggil. Ketika saya dipanggil untuk di wawancara dan pengambilan data, saya iseng bertanya. 

"Pak berapa yang menggunakan online?"

"Sembilan orang" - dengan santai ia menjawab.

"Kok sedikit ?" --

"Mungkin orang kita belum percaya internet" - katanya lagi sambil melakukan pengecekan data. 

Loh? 

Setelah saya melengkapi data dan berkas yang diminta saya mendapatkan surat lagi beserta stempel untuk bukti nanti ketika pengambilan paspor. Dan saya hitung ternyata benar. Hanya setengah jam saya mengurus di Kanim. Berbeda dengan ibu yang tadi saya ceritakan, dari jam 4 subuh hingga pukul 8 pagi (sudah 4 jam) prosesnya masih berlangsung.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Lamanya pembuatan paspor untuk kali ini terbilang cepat. Empat hari setelah saya melakukan pengurusan di Kanim (sabtu minggu dan libur tidak dihitung), paspor saya sudah jadi. Asyik! Berbeda dengan dulu tahun 2012 ketika pertama kali saya membuat paspor, lamanya bisa sampai dua minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun