Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ditampar Keras Tepat di Wajah

30 Oktober 2015   15:02 Diperbarui: 30 Oktober 2015   15:16 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi yang jelas dalam hati, "Ya Allah, kenapa mereka bisa bahagia dengan hal bisa dibilang 'sangat sederhana'. Bahkan saya sendiri terlalu...melihat keatas dan cenderung lupa atas hal yang saya miliki."

Dalam keadaan yang bermegahan Allah menampar saya kalau bahagia tidak harus selalu makan mewah atau punya mobil mengkilat. Itu hanya gengsi saja. Nafsu. Dan tipu daya semata. Apa yang saya dapat dari pelajaran itu ?

Saya mendapatkan bahwa, bahagia bukan diukur dari apa yang kita miliki. Tapi dari apa yang kita berikan.

Saya menyimpulkan seperti itu karena dari raut wajah si bapa yang bersinar. Mungkin ia tidak bisa mencicipi iga yang nikmat itu tapi ia bisa mencicipi wajah anaknya yang cemerlang ketika mengunyah makanan yang disajikan diatas meja. Mungkin si bapak hanya bisa mengendarai sepedanya, tapi ia bahagia anaknya dengan tawa ikut dibelakangnya. Mungkin impian besar telah menanti di hari esok tapi ia waras betul kalau hidup itu terjadi hari ini.

So, enjoy your life

-----

Saya tidak sempat mengenal bapak dan anaknya itu, 
tapi terima kasih atas pelajaran berharganya.

Bandung, 30 oktober 2015 | Ilustrasi : Sumber di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun