Bisa jadi tugas ganda atau lebih peneliti tersebut juga dialami peneliti di Pusat Bahasa. Selain melakukan penelitian tentang tradisi lisan juga bertugas melaksanakan berbagai event berkaitan dengan Bulan Bahasa, misalnya.
Di sisi lain, bangsa Indonesia juga membutuhkan kekuatan kolaborasi dunia penelitian. Di balik masifnya keberhasilan industri budaya Korea Selatan misalnya, ada the Korea Culture and Tourism Institute's Cultural Industry Research Center (Pusat Penelitian Industri Budaya Institut Kebudayaan dan Pariwisata Korea).Â
Pusat penelitian senantiasa berkaitan dengan strategi pengembangan suatu bangsa. Jika keberadaan institusi penelitiannya kuat, maka pengembangan bangsa tersebut juga akan semakin pesat. Meski tentu jalan untuk menguatkan kolaborasi penelitian dan pengembangan tentu saja membutuhkan perjuangan.
Tinggal sekarang, bagi peneliti-peneliti yang tersebar di unit-unit di berbagai institusi kelembagaan harus memikirkan dengan sebaik-baiknya: Apakah akan bergabung dengan BRIN atau menanggalkan tugasnya sebagai peneliti dan berganti dengan jabatan fungsional lainnya atau malah pindah ke struktural. Bagi yang tidak memiliki passion sebagai peneliti justru sebuah kesempatan.Â
Namun bagi mereka yang jiwanya terpanggil untuk mengembangkan ilmu pengetahuan saat ini merupakan detik terakhir untuk memutuskan sebelum 31 Januari 2022. Pindah ke BRIN semoga mampu memberikan darma bakti dalam skala lebih luas untuk bangsa dan negara.
Akan tetapi tetap elok juga jika memilih untuk bertahan di lembaga di mana mereka berada. Karena bagaimana pun keberadaan pemikir-pemikir dibutuhkan untuk setiap institusi dan lembaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H