Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lolongan "Serigala Langit" dalam Dogfight Pesawat Tempur

28 Agustus 2021   04:14 Diperbarui: 28 Agustus 2021   20:47 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang pilot pesawat tempur yang sangat terlatih, biasanya dapat menahan beban sebesar 6G hingga 9G. Sebagai gambaran, untuk manusia biasa hanya dapat menahan beban 5G, dan di atas itu dapat mengalami pingsan atau perdarahan. 

Tak hanya itu, Serigala Langit juga mampu menarasikan dengan apik detail tentang Paralayang yang dipercaya mampu mengasah kemampuan terbang para pilot.

Detail lain yang ditampilkan cukup teliti adalah adegan saat Gadhing mengikuti test psikologi untuk mengetahui kesiapannya untuk terbang. Sekalipun Gadhing menyatakan diri siap terbang dengan penuh keyakinan.

Namun, kakak angkatnya Herman "Jaguar" tetap memutuskan Gadhing tidak siap terbang sesuai hasil test dan memerintahkan Gadhing untuk pulang. Kondisi psikologis merupakan salah satu faktor penentu untuk memutuskan seorang pilot siap untuk terbang atau tidaknya. 

Demikian pula ucapan yang disampaikan Gadhing kepada Tami. "Happy Landing, Mbak!" kata Gadhing kepada Tami saat Tami akan berangkat terbang menjemput rombongan yang akan dievakuasi dari negara Kabubed yang sedang konflik. Sebuah kalimat yang akrab digunakan para pilot untuk menyemangati rekannya yang lain.

Pesawat F-16 TNI AU menghadang misil lawan demi menyelamatkan warga sipil yang dievakuasi menggunakan C-130 Hercules (tangkapan layar)
Pesawat F-16 TNI AU menghadang misil lawan demi menyelamatkan warga sipil yang dievakuasi menggunakan C-130 Hercules (tangkapan layar)

Pada sepertiga film, adegan yang menampilkan lokasi Lanud Adi Sutjipto mengobati kekecewaan dengan lambannya plot dalam film ini. Dengan sudut pengambilan gambar eye level atau sudut pengambilan gambar sejajar dengan obyek.

Plot menampilkan Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala lengkap dengan Pesawat A-4 Skyhawk TNI AU yang berada di depannya, seolah memperlihatkan kepada penonton tangkapan pandangan mata seakan penonton berdiri melihat museum itu sendiri. Film ini kemudian memotret aktivitas yang ada di Lanud Adi Sutjipto. 

Tak hanya itu, film Serigala Langit juga memotret detail bagaimana Tim Jupiter Aerobatic Team kebangga Indonesia berlatih. Pada scene yang menampilkan empat anggota Tim Jupiter Aerobatic sedang memperagakan formasi didampingi instruktur penerbang, kemudian Gadhing yang tengah menyaksikan menuturkan bagaimana seorang penerbang pesawat tempur diajarkan untuk menghancurkan emosi. "Semua serba tertata, teratur, rapi. 

Ga bisa semaunya sendiri," begitu narasi yang disampaikan Gadhing. Lalu adegan berganti dengan protes yang dilancarkan salah satu anggota yang memprotes pesawat salah seorang anggota Tim yang bernama Ruslan lantaran jarak pesawatnya terlalu dekat. 

Lalu instruktur penerbang meminta anggota lain Ajeng untuk menjelaskan," Siap! Seharusnya pesawat Ruslan berjarak satu pesawat dengan pesawat di depannya," terang Ajeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun