Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baik Saja Tidak Cukup untuk Menghadapi Sakaratul Maut

7 Maret 2016   16:46 Diperbarui: 7 Maret 2016   19:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

IBLIS tiada letih berusaha menyesatkan setiap jiwa termasuk pada detik-detik terakhir ketika ajal menjemput..

Begitulah.. IBLIS tiada letih berusaha menyesatkan setiap jiwa. Entah apa jadinya ruh saya ketika saya menuruti ajakan iblis yang menyamar sebagai dua sosok orang yang sangat saya cintai yang telah meninggal dunia mendahului saya tersebut. Hanya sedikit ilmu yang menancap dalam ingatan saya dan pertolonganNYA jua yang membuat saya menolak ajakan keduanya untuk pergi mengikuti mereka.

"Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan dan kamu itu ketika itu melihat."(Qs al-Waqi'ah: 83-84)

“....Apabila nyawa telah sampai ke kerongkongan, dikatakan (kepadanya), "Siapa yang dapat menyembuhkan?” (Qs al-Qiyamah: 26-27)

Sungguh.. "Kullu nafsin dzaa-iqotul maut - tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (QS. Ali Imran [3]: 185)

Kapan? Tiada ada satupun manusia yang dapat mengetahuinya..

 

**maaf karena keterbatasan waktu dan harus segera melaksanakan tugas.. jadi sangat terbatas sekali sharenya..  maaf juga karena saya masih harus banyak belajar.. sehingga masih banyak kekurangan dalam pemahaman disana sini.. tapi semoga share ini bermanfaat ya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun