Konferensi pers juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendengarkan pertanyaan atau masukan dari media terkait suatu kasus.Â
Kalau penyidik mau mendengar akan dapat memahami perspektif masyarakat atau kekhawatiran yang mungkin timbul terkait kasus tersebut.
Dalam situasi di mana kasus pidana telah menjadi viral seperti kasus pembunuhan Vina, konferensi pers dapat digunakan untuk mengendalikan narasi yang berkembang.
Dengan memberikan informasi yang tepat dan jelas, penyidik dapat membantu mencegah penyebaran informasi yang ngawur.
Informasi tentang kasus pembunuhan Vina dan Eky yang beredar di masyarakat, khususnya di media sosial penuh dengan berita spekulasi yang bernarasi konspirasi.
Masyarakat berpendapat kasus ini menjadi rumit dan berbelit mencla mencle karena melibatkan anak petinggi Polri dan atau Pejabat yang berkuasa.
Konferensi pers yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada hari Minggu (26/5/2024) sebetulnya merupakan momen yang tepat bagi penyidik membuyarkan spekulasi yang beredar di masyarakat dengan cara menyampaikan berita yang benar dan sah.
Materi Konferensi pers yang kredibel akan dapat digunakan oleh penyidik sebagai upaya untuk merebut kepercayaan masyarakat.
Namun materi yang tidak kredibel bisa juga mengakibatkan sebaliknya dan menjadi boomerang menimbulkan ketidak percayaan dan cemoohan masyarakat kepada penyidik.
Keterangan penyidik perkara pembunuhan Vina dan Eky yang mencla mencle yang semula ada 3 orang buronan, tiba-tiba dengan mudahnya berubah menjadi hanya Pegi satu-satunya buronan, bukanlah merupakan penjelasan yang bisa menimbulkan kepercayaan masyarakat.
Konferensi Pers Yang Sesuai Hukum.