Kecepatan KRL cukup nyaman, termasuk bagi penumpang yang berdiri.Â
Cuma kadang-kadang terasa agak kasar menyentak ketika berhenti stop di setiap stasiun.Â
Bagi penumpang manula yang kurang tangkas agar menjadi perhatian. Ketika mau turun jangan buru-buru berdiri karena sentakan pada waktu berhenti ini bisa membuat goyah. Jadi pastikan dulu LRT berhenti baru berdiri untuk mulai melangkah berjalan keluar kereta LRT.
Kecepatan akan melambat (sangat lambat) ketika berada di jalan lengkungan antara stasiun Kuningan dan stasiun Pancoran (lengkungan yang sempat jadi polemik).Â
Dengan kecepatan yang melambat juga membuat penumpang tenang dan aman dari kemiringan (termasuk bagi penumpang berdiri).
Bagi penumpang yang sedang menikmati perjalanan percobaan, terasa betul perjalanan naik LRT menyenangkan karena mendapat pemandangan yang jauh berbeda. Karena perjalanan LRT elevated dan dari ketinggian, akan bisa lebih fokus menikmati jalanan dan gedung-gedung di Jakarta dari posisi yang tinggi.Â
Pengalaman menikmati pemandangan perjalanan di kota Jakarta dari ketinggian sudah pasti sangat berbeda dari melihat Jakarta seperti biasa.
Disatu sisi posisi LRT yang jauh tinggi dari permukaan tanah membuat penumpang bisa menikmati pemandangan Jakarta yang indah dan berbeda, disatu sisi lain sangat menyulitkan bagi kaum Disabilitas.
Penulis memperkirakan dengan fasilitas yang ada saat ini merupakan kemustahilan bagi kaum Disabilitas yang berkursi roda bisa mengakses moda transportasi LRT, karena posisi stasiunnya tinggi.