Apapun upaya yang dilakukan, dari merenung, berfikir, cari bahan bacaan atau melakukan aktifitas yang merangsang ide, namun bahan tulisan tetap tidak mau keluar dari kepala.
Dengan kondisi yang penulis sampaikan dalam narasi di atas merupakan alasan bagi penulis menjawab pertanyaan, apakah menulis di Kompasiana secara konsisten, sulit?
Pengalaman Pribadi Dapat Ide Bahan Tulisan.
Sebetulnya sub judul yang penulis sampaikan dalam artikel agak menyesatkan. Penulis sebetulnya tidak mempunyai tips atau trik yang bisa disharing untuk disampaikan dalam tulisan ini.
Penulis hanya ingin membagikan pengalaman pribadi dengan menyampaikan apa yang penulis lakukan sehari-hari.
Biasanya setiap hari kalau tidak ada janji atau kepentingan sehubungan dengan klien (penulis Advokat, Pengacara), maka setelah shalat subuh langsung rutin sarapan dengan minum kopi pagi.
Pada waktu sarapan pagi, penulis selalu ditemani dengan koran Kompas (masih orang jadul). Biasanya pada waktu membaca berita di Kompas, khususnya masalah hukum, ada saja ide untuk membuat tulisan yang akan dimasukkan ke Kompasiana.Â
Pada dasarnya penulis membatasi diri sendiri untuk menulis hanya masalah yang berkaitan dengan Hukum. Walaupun sesekali penulis juga melanggar ketentuan ini ketika menulis pengalaman pribadi melalui perjalanan ke suatu tempat yang menurut penulis menarik.
Pada waktu awal belajar menuangkan pikiran untuk menulis, untuk memulainya terasa sangat sukar, Â walaupun ada ide tentang topik yang akan ditulis. Namun dengan berjalannya waktu, makin sering menulis seperti akhir-akhir ini kegiatan menulis menjadi lancar tanpa ada halangan.
Malah ketika penulis sudah mulai rutin menulis, ide tidak saja datang dari hasil membaca koran atau melihat tayangan televisi. Teman-teman yang sudah paham dan pernah membaca tulisan penulis di Kompasiana sering memberikan ide tulisan.