Tempat Hang Out Pilihan Bagi Lansia
Oleh Handra Deddy Hasan
Dengan umur lewat setengah abad, banyak yang menasehati baik secara langsung maupun melalui media sosial agar diperbanyak bersilaturahmi.
Katanya dengan bersilaturahmi akan membuat bahagia karena merangsang hormon kebahagiaan terpancar dari dalam tubuh, sehingga memperpanjang umur.
Kawan-kawan sepantaran penulis dengan umur melewati setengah abad, rata-rata hampir semua sudah pada pensiun dari pekerjaannya. Hanya beberapa profesi yang masih berkiprah seperti Pengacara, Hakim dan dokter.
Sedangkan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mengakhiri masa baktinya.
Ketika masih aktif, rasanya waktu berlibur sangat terbatas, mengingat hari weekend terasa menyenangkan karena terbayang merupakan hari libur bersama keluarga.
Sekarang, dalam masa pensiun setiap hari adalah hari libur, ironisnya anak-anak sudah pada besar dan mandiri dan punya kesibukan sendiri. Akibatnya hari-hari terasa sepi.
Ajakan kawan-kawan untuk bertemu untuk bersilaturahim adalah merupakan ajakan yang ditunggu. Bertemu dengan kawan-kawan sepantaran akan terasa menjadi hari yang berharga mengisi kesepian dan serasa muda kembali karena perbincangan lebih banyak seputar masa-masa sekolah atau masa bekerja dahulu.
Seputaran Bundaran Hotel Indonesia
Apabila ada kawan-kawan lama yang mengajak hang out adalah merupakan ajakan yang sukar untuk ditolak.
Penulis selalu antusias apabila ada ajakan untuk ngopi atau makan siang yang ditawarkan oleh kawan-kawan.
Oleh karena penulis dan kawan-kawan yang mengajak bertempat tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek), lokasi yang selalu penulis usulkan adalah sekitar lokasi Bundaran Hotel Indonesia (bundaran HI) Jakarta. Hampir setiap usulan lokasi yang penulis sampaikan disetujui.
Di lokasi sekitar bundaran HI ada 2 (Dua) Mall besar dan mewah Jakarta yaitu Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.
Di mall-mall tersebut ada food courtnya dan bertebaran tempat hang out berupa cafe dan Restoran untuk makan siang.
Restoran dan cafe jenis apapun ada di Mall tersebut, baik brand yang berasal luar negeri maupun product lokal.
Kalau tidak suka nongkrong di Mall karena terlalu rame dan berisik, bisa memilih Restoran dan Cafe yang ada di Hotel.
Beberapa Hotel Bintang Lima berdiri di sekitar bundaran HI. Sebut saja misal Hotel Indonesia Kempinski, Â Hotel Mandarin, Hotel Grand Hyatt dan Pullman Hotel.
Selain pemilihan tempat hangout yang cozy, alasan penulis untuk memilih lokasi pertemuan di sekitar Bundaran HI adalah masalah transportasi.
Walaupun kami sudah lanjut usia (lansia), kami merasa harus mandiri dalam beraktivitas. Mengganggu anak atau keluarga agar bisa mengantar ke tempat pertemuan bukanlah langkah yang keren.
Lokasi Bundaran HI bisa ditempuh dari mana saja dengan moda transportasi umum Kereta Rel Listrik (KRL).
Walaupun penulis masih trengginas untuk menyetir sendiri, namun penulis tidak memilih menggunakan mobil pribadi untuk pergi ke tempat pertemuan di Bundaran HI.
Alasan pertama adalah masalah kebijakan penggunaan kendaraan roda empat yang melewati ruas jalan tertentu dan waktu tertentu sesuai dengan tanggal ganjil genap di Jakarta. Kalau kebetulan hari itu adalah tanggal ganjil, maka mobil yang diperbolehkan melintas adalah mobil yang pelat nomor akhirnya ganjil.
Jadi merepotkan mengatur hari pertemuan yang disesuaikan dengan pelat mobil yang kita miliki.
Berikutnya permasalahan lain adalah pencarian tempat parkir dan biaya parkir. Walaupun ini masalah sepele kelihatannya, kadang-kadang jadi merepotkan. Padahal dengan menggunakan KRL, masalah tempat dan biaya parkir tidak perlu dipikirkan karena tidak ada sama sekali.
Hal lain adalah masalah waktu tempuh dari tempat kediaman masing-masing. Penulis misalnya berdomisili di dekat Stasiun Cakung Jakarta. Dari stasiun Cakung Jakarta menuju stasiun Sudirman (lokasi stasiun KRL terdekat dengan Bundaran HI) hanya membutuhkan jarak tempuh sekitar 30 menit lewat stasiun Manggarai.
Padahal kalau menggunakan mobil pribadi paling cepat membutuhkan waktu paling cepat 1 jam. Itupun dengan catatan kalau tidak macet. Sebagaimana kita ketahui kemacetan di Jakarta sangat sukar diduga. Pada waktu yang diperkirakan atau biasanya tidak macet, bisa saja macet tiba-tiba.
Apalagi karena kami semua rata-rata pensiunan, pemilihan waktu pertemuan sangat bebas. Biasanya untuk menghindari penuh sesaknya KRL karena penumpang berangkat dan pulang kerja, pilihan waktu disesuaikan, misalnya janji ketemu sekitar jam 10 pagi.
Jam tersebut pas dengan baru bukanya Mall, sekaligus KRL sudah sepi penumpang.
Dengan demikian bisa menikmati perjalanan dengan dapat tempat duduk (tidak perlu berebut) dan dengan kondisi nyaman karena adanya air conditioning di dalam gerbong KRL.
Setibanya dan keluar dari Stasiun KRL Sudirman, bisa berjalan kaki ke tempat pertemuan yang hanya berjarak paling jauh sekitar 3 km. Bagi lansia seperti kami, aktifitas seperti berjalan kaki dalam jarak tertentu sangat dibutuhkan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Apalagi trotoar di sekitar Jalan Sudirman dan Thamrin Jakarta sangat bagus dan manusiawi. Berjalan di trotoar dari stasiun Sudirman menuju Bundaran HI, selain aman juga merupakan pengalaman yang menyenangkan, karena bisa melihat-lihat pemandangan kesibukan jalan yang paling sibuk di Jakarta.
Sebagaimana kita ketahui jalan Sudirman dan Thamrin adalah merupakan lokasi berdirinya gedung-gedung tinggi dan megah tempat bercokolnya semua kantor Pusat bisnis lokal dan Internasional di Indonesia.
Selain itu disepanjang jalan pada waktu tertentu misalnya pada Hari libur atau Minggu, banyak pedagang Kuliner Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berjualan berjejeran dengan rapi sepanjang jalan.
Jadi kalau lapar dan haus, bisa mampir dulu sebelum sampai ke tempat pertemuan, sehingga tiba di tempat pertemuan tidak kelihatan menyedihkan karena kelaparan dan kehausan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H